Sisi News

Sisi News – Salah satu penyakit yang kerap muncul pada negara tropis seperti Indonesia adalah Demam berdarah dengue (DBD). Oleh karena itu, sebagai warga Indonesia wajib mengetahui gejala dan cara mencegah penyakit demam berdarah dengue.

DBD terjadi akibat virus dengeu yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang biasanya hidup pada daerah lembap dan panas. Penyakit ini akan mengakibatkan perdarahan yang parah, penurunan tekanan darah, hinggga kematian mendadak.

Lantas apa saja gejala dan ciri-ciri DBD? Simak penjelasan berikut.

Pengidap Demam berdarah dengue akan mengalami gejala seperti demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, sakit kepala, mual, hingga nyeri pada otot, tulang, dan sendi.

Tidak hanya itu, gejala lain seperti muntah, rasa sakit di belakang mata, bintik-bintik merah pada kulit, dan pembengkakan kelenjar getah bening juga merupakan gejala DBD.

Penderita DBD juga akan mengalami demam yang naik turun, sehingga penyakit ini sulit untuk terdeteksi. Biasanya, demam akan turun sementara dan kemudian bisa naik kembali, bahkan dengan kondisi yang lebih parah. Dalam beberapa kasus tertentu, gejala DBD dapat memburuk dan berisiko mengancam jiwa.

Gejala lain dari DBD adalah penurunan jumlah trombosit pada tubuh secara drastis dan disertai dengan nyeri perut, muntah terus-menerus, hingga pendaraha pada gusi atau hidung.

Penurunan jumlah trombosit juga akan menimbulkan gejala seperti urine dan tinja yang mengandung darah hingga perdarahan di bawah kulit yang ditandai dengan bintik-bintik.

Tidak hanya itu, gejala seperti sesak napas, kulit terasa dingin atau basah, kelemahan, dan gelisah akibat ketidaknyamanan juga merupakan ciri-ciri penurunan jumlah trombosit.

Oleh karena itu, warga Indonesia wajib mengetahui cara mencegah penyakit DBD. Berikut adalah beberapa cara mencegah DBD yang berhasil dikutip Sisi News dari laman Halodoc.

Cara pertama mencegah penyakit DBD adalah denagan melalukan vaksinasi. Para ahli kesehatan menyarankan vaksinasi untuk orang-orang berusia 9-45 tahun, khususnya yang tinggal pada iklim tropis. Pemberian vaksin terbagi menjadi tiga dosis selama 12 bulan.

Selain vaksinasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa cara mencegah penyakit DBD adalah mengendalikan populasi nyamuk pada sekitar lingkungan tempat tinggal.

Adapun langkah-langkah mengendalikan populasi nyamuk pada lingkungan tempat tinggal antara lain:

1. Membasmi Habitat Nyamuk

Nyamuk berkembang biar pada genangan air seperti got, pot tanaman, wadah air hingga kolam. Oleh karena itu, bersihkan semua genangan air setidaknya seminggu sekali agar nyamuk tidak bersarang. Kemudian, buang dan jauhkan barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.

2. Menggunakan Obat Nyamuk

Ketika musim hujan, nyamuk akan lebih mudah berkembang biak. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan obat nyamuk seperti semprotan, bakar, hingga lotion. Anda bisa menggunakan obat nyamuk lotion sebelum tidur.

3. Menggunakan Pendingin Ruangan

Nyamuk demam berdarah lebih aktif ketika matahari terbit hingga terbenang. Oleh karena itu, gunakan pendingin ruangan ketika cuaca panas agar mengurangi risiko penyebaran nyamuk. Pasalnya, nyamuk tidak menyukai udara dingin.

4. Mengenakan Pakaian Tertutup

Cara terakhir mencegah penyakit DBD adalah mengenakan pakaian tertutup, seperti baju dan celana panjang, kaos kaki, hingga sepatu.