Sisi News

Menginjak usia enam bulan, bayi akan memasuki fase Makanan Pendamping ASI (MPASI). Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum bayi siap untuk MPASI.

Syarat AAP tersebut antara lain bayi bisa duduk sendiri tanpa bantuan, bisa mengontrol kepalanya dengan baik, serta membuka mulut dan mencondongkan tubuh ketika ditawari makan.

Jika telah memenuhi syarat, berikut adalah persiapan yang harus orang tua siapkan ketika bayi siap untuk MPASI, yuk simak.

1. Membeli Alat yang Sesuai untuk Membuat MPASI

Peralatan yang dapat membantu persiapan MPASI bayi adalah blender, food processor, atau immersion blender.

Tidak hanya itu, siapkan juga baby food grinder, allinone baby food maker, grinder bowl, garpu atau alat tumbukan.

Perlu diingat, siapkan makanan yang mudah dihancurkan, antara lain labu, pisang, atau alpukat.

Baca Juga: Cita-Cita Anak atau Cita-Cita Orang Tua? Yuk Simak

2. Hindari Penggunaan Penambah Rasa

Hindari menggunakan bahan penambah rasa, seperti garam dan gula, sehingga bayi merasakan makanan tanpa tambahan penyedap rasa.

Perkembangan rasa dalam mulut bayi belum berkembang secara sempurna, namun si kecil tetap dapat mengonsumsi makanan dengan lahap.

Para orang tua bisa menambahkan bumbu tambahan berupa rempah-rempah, seperti bawang putih, kayu manis, atau daun seledri.

3. Perhatikan Tekstur yang Tepat untuk MPASI

Pada awal MPASI, berikan bayi makanan dalam tekstur bubur. Pastikan makanan bayi sudah digiling, dihaluskan, atau disaring agar mendapatkan tekstur yang lembut.

Ketika memasuki usia tujuh atau delapan bulan, para orang tua dapat mengubah tekstur makanan dari bubur menjadi sekedar ditumbuk. Jika sudah memasuki usia sembilan bulan, dapat memberi MPASI yang dicincang.

Namun, perkembangan setiap bayi tentu berbeda-beda, sehingga para orang tua harus menyesuaikan keinginan bayi.

4. Perhatikan Nutrisi yang Dibutuhkan Bayi

Terdapat beberapa nutrisi yang dibutuhkan bayi ketika MPASI, antara lain zat besi yang didapatkan dari hati ayam, daging merah, seafood, kacang merah, bayam, kangkung, tahu, daging ayam, dan kuning telur.

Kemudian, bayi memerlukan kalsium yang bersumber dari kedelai, jeruk, almond, dan susu, serta vitamin C yang dapat diperoleh dari jeruk, jambu, pepaya, kiwi, tomat, brokoli, dan lain-lain.

Selain vitamin C, bayi juga membutuhkan vitamin A yang berasal dari wortel, pisang, dan umbi-umbian, serta vitamin D yang bersumber dari susu, kuning telur, ikan, dan sereal.

Nutrisi terakhir yang diperlukan bayi adalah asam lemak omega 3 yang diperoleh dari salmon, telur, kacang-kacangan, daging sapi, dan yoghurt.