Sisi News

Sisi News – Beberapa waktu belakangan, kembali ramai pemberitaan tentang nyamuk wolbachia yang terkait dengan rencana Kementrian Kesehatan RI untuk memberantas DBD. Namun, tahukah kamu apa sebenarnya nyamuk ini?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah melakukan berbagai penelitian untuk menekan angka penderita penyakit demam berdarah (DBD). Inovasi yang dilakukan ialah dengan menyebar nyamuk Wolbachia.

Selain itu, dr Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI juga menyebutkan bahwa, selain penyebaran nyamuk ini, pihaknya juga akan mengadakan vaksin, dikutip dari Detik Health.

Apa Itu Nyamuk Wolbachia?

Mengutip dari halaman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, nyamuk Wolbachia pada dasarnya merupakan nyamuk aedes aegypti yang telah dimasuki bakteri Wolbachia. Manfaatnya ialah jika kamu digigit nyamuk ini, maka virus dengue yang dibawa nyamuk tidak akan menyebar ke tubuh kamu.

Baca juga: Apakah Penderita Demam Berdarah Harus Dirawat? Simak Penjelasannya

Hasilnya, sebanyak 77 persen kasus demam berdarah dapat ditekan dengan disebarnya nyamuk ini. Bahkan Kemenkes juga menjelaskan kalau, gigitan nyamuk ini tidak akan berdampak pada kesehatan manusia.

Apa Saja Efek Gigitan Nyamuk Wolbachia?

Meskipun tidak menyebabkan masalah kesehatan, tapi gigitan nyamuk Wolbachia memiliki beberapa efek. Dikutip dari CNN, sama seperti nyamuk lainnya, jika digigit nyamuk Wolbachia maka akan menimbulkan rasa gatal. Namun di beberapa kasus, ada juga orang yang tidak mengalami rasa gatal.

Selain itu, gigitan nyamuk ini juga dapat menimbulkan bentol di kulit. Bahkan, Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation, selaku sponsor penelitian ini pun turut merasakan kulitnya menjadi bentol akibat gigitan nyamuk Wolbachia dalam pengujian pertama kali di Yogyakarta.