Sisi News – Sudah menjadi rahasia umum kalau rokok berbahaya bagi kesehatan tubuh. Namun baru-baru ini muncul kabar bahwa kesepian memiliki dampak yang sama berbahayanya dengan merokok.
Mengutip dari The Guardian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa kesepian menjadi ancaman kesehatan global. Hal tersebut didukung oleh pernyataan ahli bedah umum di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa, dampak kematian akibat kesepian setara dengan merokok sebanyak 15 batang sehari.
“Kesepian melampaui batas negara dan menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang mempengaruhi setiap aspek kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan. Isolasi sosial tidak mengenal usia dan batasan,” kata Chido Mpemba selaku utusan pemuda Uni Afrika.
Baca juga: Resolusi Kesehatan Mental Tahun Baru 2024 yang Banyak Diharapkan
Hal tersebut terjadi setelah pandemi Covid-19 yang hampir melumpuhkan sektor ekonomi dan sosial. Dampaknya, tingkat kesepian tersebut terus meningkat bahkan setelah lebih dari tiga tahun sejak wabah Covid-19 menyerang dunia.
Kesepian sering kali dianggap sebelah mata di beberapa negara. Dr Vivek Murthy, selaku ahli bedah umum di Amerika Serikat mengatakan bahwa, satu dari empat lansia mengalami isolasi sosial. Kasus tersebut hampir terjadi di seluruh negara di dunia.
Studi dari American Association for Geriatric Psychiatry menjelaskan bahwa, pada orang dewasa, kesepian dapat meningkatkan risiko dimensia sebesar 50 persen dan penyakit stroke sebesar 30 persen.
Menambahkan dari BMJ Journal bahwa kesepian juga merusak kehidupan generasi muda. Setidaknya sebanyak 5 hingga 15 persen remaja mengalami kesepian. Ada beragam faktor penyebabnya, seperti putus sekolah, faktor ekonomi, pengangguran, dan lainnya.
Terkadang kasus kesepian dan isolasi sosial masih dipandang sebelah mata. Jika terus dibiarkan, maka kesepian akan menjadi ancaman kesehatan masyarakat dunia. Oleh karena itu, WHO membentuk komisi internasional untuk mengatasi masalah ini dan diharapkan dapat membantu banyak orang di seluruh dunia.