Sisi News

Sisi News – TikTok memang tidak ada habisnya dalam memunculkan berbagai trend bagi masyarakat. Salah satu trend yang kembali membuat heboh netizen ialah “sindrom nasi goreng” yang merenggut nyawa seseorang. Sindrom apakah itu dan bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Mengutip dari Huffpost, berita tentang sindrom nasi goreng telah ada sejak 2008 silam. Kemudian baru-baru ini kembali populer akibat video TikTok. Dalam video tersebut, dijelaskan akan bahaya memakan sisa karbohidrat yang telah dipanaskan.

Studi dari Journal of Clinical Microbiology menjelaskan sebuah kasus meninggalnya seorang mahasiswa di Belgia. Kisah itu bermula ketika dia memanaskan kembali spaghetti yang telah 5 hari ditinggal.

Apa itu Sindrom Nasi Goreng?

Dalam kasus mahasiswa tersebut ditemukan bahwa dia meninggal akibat bakteri Bacillus Cereus. Bakteri tersebut sering muncul di tanah atau makanan yang bertepung seperti nasi, roti, maupun pasta.

Baca juga: 5 Makanan yang Dapat Membuat Semakin Lapar, Kok Bisa? 

Menurut Dr. Ellen Shumaker , pakar keamanan pangan di North Carolina State University, bakteri tersebut akan tumbuh dan menjadi racun. Bakteri berbahaya itu sebagian besar ditemukan di nasi. Gejala dari sindrom ini ialah muntah, diare, keram perut, dan lainnya.

“Spora organisme berkecambah sebagai respons terhadap panasnya masakan,” kata Dr. Donald Schaffner , seorang profesor dan spesialis penyuluhan ilmu pangan di Rutgers. Spora umumnya berkecambah ketika makanan berada diantara suhu 40 dan 140 derajat fahrenheit atau 4 hingga 60 derajat celsius.