Sisi News – Baru-baru ini, media sosial TikTok dihebohkan dengan sebuah video tentang bercak darah di tisu toilet. Video yang diunggah oleh pengguna akun @dane_jones tersebut menjelaskan bahwa, bercak darah dalam tisu toilet tersebut bisa disebabkan oleh pengguna narkoba yang membersihkan jarum suntik mereka.
Toilet umum nampaknya menjadi tempat yang sangat dibutuhkan terutama saat ingin buang air maupun hanya sekedar cuci tangan. Namun, tidak jarang di tempat ini juga menjadi sarang berbagai penyakit berbahaya tinggal.
Mengutip New York Post, di Manhattan, Amerika Serikat kini ramai oleh para pecandu narkoba. Mereka kerap muncul di kereta bawah tanah pada jam sibuk.
Video dari Dane tersebut menjadi peringatan untuk menghindari kontak darah dengan pengguna narkoba. Karena seringkali pengguna narkoba meninggalkan bercak darah di dalam toilet dengan menggunakan tisu.
“Jika kamu melihat gulungan tisu toilet yang terlihat [berlumuran darah] di toilet umum, segera beri tahu staf untuk menggantinya dan menjauhlah sejauh mungkin dari tisu tersebut,” kata Dane.
Baca juga: Hati-hati! Inilah Tanda Usus Tidak Sehat yang Sering Disepelekan
Meskipun Dane bukan merupakan seorang dokter, tetapi saran dari dia membantu untuk menghindari infeksi HIV/AIDS dan Hepatitis B atau C. Seperti yang banyak diketahui bahwa kedua penyakit ini sangat berbahaya bagi tubuh.
Untuk virus Hepatitis sendiri dapat bertahan dalam setetes darah atau cairan tubuh bahkan pada permukaan yang kering selama berminggu-minggu. Erik Glenn, MA seorang pakar penyakit menular menjelaskan bahwa perlu ada pemindahan cairan secara langsung untuk penularan HIV.
Sementara itu, infeksi pada darah kering untuk hepatitis C masih mungkin terjadi, namun memerlukan cara untuk masuk ke tubuh kamu. Kendati demikian, kamu juga tetap wajib berhati-hati apabila melihat bercak darah di toilet.
Alangkah lebih baiknya jika kamu menemukan noda tersebut, kamu bisa melapor ke petugas kebersihan atau membawa tisu sendiri. Hal tersebut dilakukan guna mencegah hal buruk terjadi di tubuh.