Sisi News

Sisi News – Setelah skandal uji keselamatan Daihatsu, baru-baru ini muncul berita tentang ketidakberesan yang terjadi selama pengujian sertifikasi sejumlah mesin diesel Toyota. Berita ini terungkap setelah penyelidikan yang dilakukan oleh komite investigasi khusus yang diketuai oleh Hiroshi Inoue.

Toyota Industries Corporation (TICO), yang ditugaskan untuk mengembangkan mesin diesel untuk mobil Toyota, mendapat laporan dari komite investigasi terkait ketidakberesan selama pengujian output tenaga kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel.

Investigasi menemukan bahwa selama pengujian sertifikasi, kinerja output tenaga kuda dari mesin-mesin ini diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat diukur untuk membuat nilai tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit.

Toyota juga mengatakan bahwa 10 model kendaraan menggunakan mesin yang terdampak antara lain 1GD, 2GD, dan F33A, di seluruh dunia, termasuk enam model dari Jepang.

Mesin 1GD 2.8 liter yang digunakan pada Land Cruiser Prado mulai Agustus 2020, HiAce, GranAce, Bongo Brawny mulai 2017 dan Hino Dyna, Dutro mulai Mei 2021, hingga Hilux buatan Thailand dan Fortuner buatan Indonesia dan Thailand mulai Mei 2020.

Sedangkan untuk 2GD 2.4 liter dapat ditemukan pada unit Hilux rakitan Thailand dan Innova rakitan India mulai Mei 2020. Terakhir, mesin 3.3 liter V6 F33A yang merupakan mesin dari Land Cruiser 300 dan LX 500d yang dibuat oleh anak perusahaan Toyota Auto Body.

Toyota mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi, TICO telah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak. Kemudian, Toyota juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi dengan mesin yang terkena dampak.