Sisi News

Sisi News – Transmisi otomatis adalah drivetrain yang rumit dibanding manual, namun BMW M2 versi stick-shift dijual dengan banderol yang lebih mahal.

Selama bertahun-tahun, BMW menjual mobil dengan transmisi otomatis lebih mahal dibandingkan manual, atau setidaknya dengan harga yang sama.

Namun, hal itu tidak terjadi pada BMW M2 generasi G87. Frank van Meel selaku Bos BMW M, menjelaskan mengapa M2 bertransmisi manual lebih mahal.

Dilansir dari Car Throttle, van Meel menjelaskan memproduksi BMW M2 bertransmisi manual 6-speed di tengah-tengah mobil bertransmisi otomatis 8-speed menghabiskan sejumlah uang untuk biaya pengembangan.

Sebab akan lebih mudah untuk menyematkan transmisi otomatis pada setiap unit dibandingan dengan manual.

Baca Juga: Toyota Akan Ciptakan Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 1.000 Km

Perusahaan hanya menawarkan manual sebagai “warisan” untuk mewujudkan permintaan penggemar.

“Manual lebih lambat, menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi, serta memiliki kecepatan maksimal yang lebih rendah,” ujar van Meel.

“Jadi sebenarnya dari sudut pandang teknis, manual sudah tidak masuk akal lagi,” tambah van Meel.

Pasalnya, BMW M2 bertransmisi otomatis dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 3,9 detik. Angka tersebut 0,3 lebih cepat dibandingkan M2 bertransmisi manual.

Oleh karena itu, BMW memilih M2 otomatis untuk melaju di Nurburgring dan hasilnya terbayar dengan mencetak rekor putaran baru untuk sedan kompak.

BMW M2 dibekali dengan mesin S58 3.000 cc 6-silinder twin-turbo yang menghasilkan tenaga 453 hp dan torsi 550 Nm. Mesin ini juga digunakan pada BMW lainnya, seperti M3 dan M4.