Sisi News

Sisi News – Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ternyata memiliki fakta-fakta menarik yang jarang diketahui orang. Lantas, apa saja fakta menarik tentang Hari Sumpah Pemuda? Yuk intip penjelasannya.

1. Awalnya Tidak Bernama “Sumpah Pemuda”

Faktanya, ketika kongres sumpah pemuda berlangsung, rumusan ikrar yang ditulis oleh Mohammad Yamin itu tidak disebut dengan Sumpah Pemuda. Pasalnya, rumusan ikrar yang dibacakan para pemuda kongres tidak memiliki judul atau nama tertentu.

Namun, pembacaan rumusan ikrar pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi dasar untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda.

2. Lagu Indonesia Raya Pertama Kali Dinyanyikan

Lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Gedung Indonesische Clubgebouw, dilansir dari laman Kemendikbud. WR Supratman memainkan Indonesia Raya menggunakan biola dan tanpa lirik.

3. Teks Sumpah Pemuda Dirumuskan Oleh Satu Orang

Mohammad Yamin menulis rumusan teks Sumpah Pemuda di sebuah kertas ketika mendengarkan pidato dari Mr. Sunario pada hari terakhir kongres. Kemudian teks tersebut diserahkan kepada ketua kongres, Soegondo Djojopoespito.

Kemudian rumusan teks yang menjadi Ikrar Sumpah Pemuda dibacakan oleh Soegondo dan disahkan sebagai Sumpah Pemuda.

4. Gedung Kongres Pemuda II Jadi Museum

Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat merupakan tempat berlangsungnya Kongres Pemuda.

Pada tanggal 3 April 1973 hingga 20 Mei 1973, gedung tersebut dipugar oleh Pemda DKI Jakarta dan dijadikan museum dengan nama Museum Sumpah Pemuda.

5. Tidak Boleh Ada Kata Merdeka

Ketika Kongres Pemuda berlangsung, para peserta tidak boleh menyuarakan kata merdeka. Hal itu disebabkan karena acara Kongres Pemuda dijaga ketat oleh kepolisian Belanda.

Oleh karena itu, lagu Indonesia Raya yang dimainkan WR Supratman tidak menggunakan lirik dan hanya menggunakan biola.

6. Ada 6 Perempuan yang Hadir di Kongres Pemuda II

Dari 700 peserta kongres, hanya 82 orang yang tercatat hadir. Dari peserta yang hadir, terdapat enam perempuan yang ikut serta Kongres Pemuda II, antara lain Dien Pantow, Emma Poeradiredja, Jo Tumbuan, Siti Soendari, Poernama Woelan, dan Nona Tumbel.

7. Rapat Pertama Bertempat di Lapangan Banteng

Rapat pertama Kongres Pemuda II diselenggarakan di lapangan banteng gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) pada tanggal 27 Oktober 1928, karena KJB memiliki aula yang besar dan dapat menampung ratusan orang.

8. Mayoritas Menggunakan Bahasa Belanda

Pada Kongres Pemuda II, sebagian pembicara menggunakan bahasa Belanda, seperti Siti Soendari, serta notulen rapat juga menggunakan bahasa Belanda.

Selain itu, Mohammad Yamin yang mahir berbahasa Melayu memiliki tugas sebagai sekretaris dan menerjemahkan pidato, serta kesepakatan sidang ke dalam bahasa Melayu.