Sisi News

Sisi News –Masyarakat Jepang terkenal akan budaya karoshi, yaitu istilah bekerja tanpa kenal waktu dengan jam kerja yang panjang. Tidak jarang, budaya tersebut menyebabkan kelelahan yang bisa berujung pada kematian. Namun, generasi muda Jepang kian sadar kesehatan mental dan mulai mengurangi budaya kerja berlebih.

Dilansir dari detikHealth, terjadi perubahan pada karyawan muda di Jepang. Menurut survei yang dilakukan oleh Japan Research Institude, hanya sebanyak 30% anak muda Jepang menganggap naik jabatan merupakan hal yang penting. Kini, prioritas mereka adalah kepuasan dan kegembiraan dalam bekerja.

Hal tersebut sejalan dengan cerita milik Yuki Sato, seorang karyawan perusahaan barang konsumen Jepang. Dia menceritakan bagimana pandemi Covid-19 mengubah hidupnya dan beberapa masyarakat muda di Jepang yaitu Kao, seperti yang dilansir dari CNA.

Baca juga: Jaga Kesehatan Mental hingga Tubuh, ini Manfaat Lain Yoga

Biasanya Sato bekerja lembur setidaknya bekerja lembur selama dua setengah jam setiap hari. Kemudian saat masa pemulihan setelah Covid-19, membuat generasinya menjadi takut akan ketidakpastian masa depan. Hal tersebut lantaran sudah tidak adanya gaji dan harga kebutuhan yang mengalami kenaikan dan penurunan.

Setelah pandemi, Sato menjadi lebih banyak bergaul dengan rekan kerjanya. Kemudian dia juga lebih menikmati bersosialisasi sembari mengembangkan keterampilannya. Generasi muda Jepang kini lebih ingin melakukan apa yang merak suka. Tidak jarang, beberapa diantara mereka memilih kerja tidak tetap.