Sisi News

Sisi News – Nissan telah menghentikan produksi pabriknya yang terletak di Changzhou, Tiongkok dikarenakan kalah bersaing dengan pabrikan lokal. Pabrik yang dioperasikan bersama dengan mitra lokal Nissan Dongfeng Motor itu memproduksi model Qashqai dengan kapasitas 130 ribu unit per tahun.

Pabrikan Nissan ini telah mengoperasikan delapan pabrik di Tiongkok, namun mereka kehilangan pasar akibat merek lokal yang bergerak pesat dalam mengembangkan kendaraan listrik terjangkau sehingga harus menghentikan produksi.

Sebagai informasi, total kapasitas produksi Nissan sekitar 1,6 juta kendaraan di dunia, pabrik Changzhou menyumbang sebanyak 8 persen dari keseluruhan.

Di sisi lain, Nissan meluncurkan perencaan strategi “The Arc” terdiri dari peluncuran 30 model baru untuk pasar global pada tahun 2026, yang diantaranya adalah 16 mobil listrik.

Selain menghadirkan kendaraan elektrifikasi, produsen mobil asal Jepang ini juga melakukan pembaruan pada 60 persen dari jajaran mesin ICE globalnya.

Perusahaan juga mengurangi biaya produksi kendaraan listrik generasi terbaru sebesar 30 persen, di mana membuka jalan bagi keseimbangan biaya antara EV dan ICE pada tahun 2030.

Nissan akan memberikan informasi terkait model yang akan diluncurkan untuk beberapa pasar, seperti delapan model New Energy Vehicle (NEV) di Tiongkok.

Kemudian, tujuh model di Kanada dan AS, lima model di Timur Tengah dan Jepang, tiga model di Afrika dan India, serta dua model di Oseania.