Sisi News

Sisi News – Toyota baru saja mengungkapkan lini produksi mobil listrik baterai generasi terbaru dan beberapa teknologi baru di Jepang. 

Hal ini menandai era baru Toyota untuk mengejar ketertinggalannya dari Amerika dan Eropa dalam perlombaan mobil listrik.

Dikutip dari InsideEVs, salah satu hal menarik dari lini produk listrik Toyota ini adalah teknologi pengecoran giga di pabrik Myochi.

Pengecoran gigi mengacu pada penggunaan pengecoran satu bagian yang besar untuk komponen struktural utama kendaraan.

Hal itu bertujuan untuk mengurangi bobot, meningkatkan integritas struktural, dan merampingkan proses manufaktur.

Toyota mengklaim memiliki “kekayaan pengetahuan” terkait cetakan yang digunakan untuk pencetakan tekanan rendah dan die casting.

Baca Juga: Volvo Akan Stop Produksi Mobil Diesel Awal 2024, Begini Alasannya

Dengan pengecoran giga, waktu tunggu untuk penggantian cetakan dilaporkan akan berkurang menjadi hanya 20 menit dari sebelumnya 24 jam.

Toyota juga akan menggunakan teknologi analisis eksklusif untuk meningkatkan kualitas coran yang bertujuan untuk mengurangi jumlah produk yang cacat.

Tidak hanya itu, struktur modular baru Toyota untuk mobil listrik dan produksi self-propelled akan menyumbng setengah dari proses dan rencana investasi di lini baru di pabrik Motomachi.

Toyota BEV akan menggunakan struktur modular tiga bagian untuk depan, tengah, dan belakang, sehingga akan mengurangi proses dan meningkatkan produktivitas.

Perusahaan juga merilis gambar terkait pengembangan baterai solid-state miliknya yang dikabarkan memiliki jarak tempuh 1.200 km dan dapat mengisi ulang daya dalam waktu 10 menit.

Toyota akan meluncurkan baterai solid-state terbarunya ke pasar otomotif pada tahun 2027-2028 mendatang.

Koji Sato selaku CEO mengatakan bahwa Toyota menargetkan akan meluncurkan 10 mobil listrik baru pada tahun 2026 dengan target penjualan 1,5 juta mobil setiap tahunnya.