Sisi News

Sisi News – Nasi, kentang, pasta menjadi karbohidrat yang umum dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Namun, makanan ini terutama nasi dan pasta juga yang dihindari oleh beberapa orang karena dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit. Ternyata ada cara agar karbohidrat itu tetap aman dimakan dan baik untuk kesehatan.

Tahu kah kamu bahwa makanan di kulkas ternyata baik untuk usus?

Mengutip dari Insider, Leena Hilakivi-Clarke seorang profesor dari Universitas Minnesota mengatakan kalau maanan seperti nasi, pasta, quinoa, dan kentang merupakan karbohidrat yang mengandung microbiota-accessible carbohydrates atau MACs.

MAC merupakan serat yang memungkinkan bakteri usus menghasilkan banyak metabolit berbeda yang membantu tubuh. Mereka membantu sistem kekebalan tubuh, membantu jalur metabolisme dalam sel,” jelas Leena.

Leena juga mennambahkan kalau semua mikroba tersebut baik untuk usus. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan manfaatnya bagi usus. Kamu bisa menggunakan cara ini. Yuk simak selengkapnya!

Mengubah Karbohidrat Menjadi Pati Resisten

Karbohidrat seperti nasi, kentang, dan pasta diketahui tidak memiliki terlalu banyak manfaat bagi tubuh. Hal tersebut jika kamu memakannya dalam keadaan yang masih segar. Namun, bagaimana dengan yang disimpan di kulkas?

Baca Juga: Jam Berapakah Waktu Ideal Untuk Sarapan? Ini Kata Ahli 

Mendiamkan ketiga karbohidrat tersebut di dalam kulkas dapat mengubahnya menjadi pati resisten. Proses tersebut lah yang dinamakan retrogradasi pati. Setelah proses ini, pati resisten menjadi sulit dicerna meskipun makanan tersebut telah dihangatkan. Hal ini yang justru membawa ke usus besar dan membuatnya lebih sehat.

Menambahkan dari Healthline, pati resisten ini memiliki manfaat terutama bagi penderita diabetes. Studi dari Nutrion Journal menjelaskan, pati resisten sangat efektif menurunkan gula darah terutama setelah makan. Manfaat lainnya ialah dapat meningkatkan sensitivitas insulin yang menjadi sumber penyakit serius.

Perlu dicatat, kalau kamu bisa merasakan manfaat ini tergantung pada dosis dan jenis pati resisten yang ada. Penting juga untuk tetap berkonsultasi kepada dokter dan ahli untuk lebih lanjutnya.