Sisi News

PT Amman Mineral Internasional Tbk. atau Amman Mineral (AMMN) baru saja mencatatkan sahamnya secara perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat (07/07/2023)

Amman Mineral menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp1.695 per lembar saham. Di tengah kabar baik soal nikel Indonesia, ternyata tidak membuat saham AMMN naik secara signifikan.

Pada perdagangan perdana, emiten yang dimiliki Grup Medco tersebut hanya mampu naik sebesar 3,53%, sebagaimana dikutip dari Stockbit. Setelah hampir seminggu mencatatkan sahamnya di BEI, saham AMMN masih berada di level Rp1.755 atau stagnan.

Baca Juga: SKA Elektronik Permudah Ekspor Indonesia Ke Jepang, Tingkatkan Ekonomi Tanah Air

Secara nominal, target dana dari IPO AMMN sesuai harapan. Dari penawaran yang diminta, PT. Amman Mineral Internasional Tbk. berhasil meraup dana sebesar Rp10,72 triliun.

Jika dilihat dari performa saham saat IPO memang tidak bisa diprediksi pergerakannya. Namun yang pasti, Amman Mineral akan mendapatkan ‘angin segar’ dari industri kendaraan listrik yang sedang digencarkan oleh pemerintah Indonesia.

Saat ini, Amman Mineral tengah membangun smelter konsentrat tembaga di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Smelter tersebut dapat memproduksi 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.

Dengan adanya smelter tersebut, Amman Mineral akan mampu menghasilkan emas dan perak, tembaga LME Grade A, serta produk sampingan lainnya untuk pasar ekspor maupun Indonesia, sebagaimana dikutip dari Prospektus Amman.