Sisi News

Teh hijau menjadi minuman yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia berkat tidak memiliki kandungan kalori yang tinggi, dan tidak mengandung lemak.

Selain itu, teh hijau mempunyai kandungan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti zat besi, kalsium, dan potasium.

Green tea atau teh hijau juga mengandung katekin atau dikenal dengan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang merupakan salah satu jenis antioksidan.

Baca Juga: Pasta Gigi untuk Penderita Gigi Sensitif, Harus Punya Kandungan ini

Seperti diketahui, antioksidan dapat membantu mengoptimalkan kesehatan tubuh. Berikut adalah manfaat lain dari teh hijau yang perlu diketahui, yuk intip.

Manfaat pertama green tea adalah menurunkan berat badan berkat kandungan katekin yang membantu melancarkan metabolisme tubuh.

Kemudian, teh hijau juga mengandung theanin yang dapat memberikan efek relaksasi pada tubuh sehingga dapat mengatasi insomnia.

Namun, pastikan tidak menyeduh teh hijau dengan air mendidih agar kandungan theanin di dalamnya tidak hilang.

Manfaat ketiga adalah mengurangi risiko terkena penyakit jantung, kanker, stroke, hingga diabetes tipe dua, sebagaimana dikutip dari Halodoc.

Teh hijau akan mengoptimalkan kapasitas antioksidan dalam darah, sehingga dapat melindungi partikel kolesterol baik dari oksidasi.

Studi mengatakan bahwa teh hijau akan meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Selain itu, teh hijau juga bisa meningkatkan fungsi otak berkat kandungan kafein yang dimilikinya. 

Tidak hanya itu, green tea juga memiliki kandungan asam amino Ltheanine yang dapat meningkatkan fungsi otak.

Penikmat teh hijau juga akan mendapat manfaat, yakni mengurangi bau mulut berkat kandungan katekin yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri di mulut.

Manfaat terakhir dari green tea adalah dapat memperpanjang usia, sebagaimana dikutip dari jurnal Green Tea and Coffee Consumption and All-Cause Mortality Among Persons With and Without Stroke or Myocardial.

Mengonsumsi teh hijau secara rutin, ternyata menurunkan risiko kematian hingga 62 persen. Namun, manfaat ini tetap harus dipadukan dengan gaya hidup yang sehat agar manfaatnya lebih optimal.