Sisi News

Harga batubara dunia atau Newcastle Coal terus turun dalam 3 bulan terakhir. Pada perdagangan hari Rabu (12/07/2023), harga batubara berada di level US$131/ton atau turun sebesar -2,02%, sebagaimana dikutip dari Trading Economics.

Padahal pada tahun 2022 hingga awal tahun 2023, Newcaste Coal selalu berada di atas US$300/ton.

Alasan dibalik penurunan harga batubara dunia adalah impor batubara yang dilakukan negara Tiongkok.

Negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping tersebut melakukan impor besar-besaran batubara untuk memulihkan sejumlah produksi pabrik yang tutup akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Beberapa Pasal Masih Kontroversial, RUU Kesehatan Tetap Disahkan Jadi UU

Data dari Bloomberg menunjukkan Republik Rakyat Tiongkok dalam 5 bulan belakangan, melakukan impor batubara sebesar 182 juta ton.

Angka tersebut hampir mencapai 90% dari nilai impor yang dilakukan Tiongkok selama tahun 2022.

Pemulihan produksi pabrik-pabrik di Tiongkok ternyata tidak sebanding dengan kenyataan ekonominya.

Bahkan Tiongkok sedang mengalami deflasi, di mana harga barang-barang di negara dengan ekonomi terbesar ke-2 di dunia tersebut mengalami penurunan yang cukup dalam.

Selain itu, Consumer Index Price (CPI) Tiongkok pada bulan Juni 2023 sudah menyentuh angka 0% yang menjadi terburuk sejak Desember 2015.

Data inflasi tersebut menambahkan bukti bahwa pemulihan ekonomi Tiongkok telah kehilangan momentum.

Sehingga daya beli yang lemah di Tiongkok akan berbahaya untuk pasar batubara dunia, di mana Tiongkok merupakan konsumen terbesar dari batubara di dunia.