Sisi News

Seperti diketahui, banyak orang atau bahkan kita sendiri mengalami masalah kesulitan tidur. Kemungkinan itu adalah gejala awal dari insomnia.

Dikatakan oleh Dr. Sarah Silverman, Holistic Sleep Expert, insomnia merupakan gangguan tidur umum yang sering ditandai dengan kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tidur, bangun terlalu pagi atau tidur yang tidak nyenyak.

Menurut American Academy of Sleep Medicine, 30%-35% orang dewasa mengalami gejala insomnia yang singkat, dan 15%-20% mengalami insomnia akut.

Kemudian 10% mengalami insomnia kronis, yang terjadi setidaknya tiga malam dalam seminggu selama kurang lebih tiga bulan.

Berikut adalah gejala awal dari insomnia yang berhasil dirangkum Sisinews.co dari Huffpost.

Kesulitan tidur merupakan gejala pertama dari insomnia.

Jika Anda membutuhkan waktu lebih dari 15-20 menit untuk tertidur, ini bisa menjadi tanda awal insomnia atau gangguan tidur lainnya.

“Salah satu penyebab utama insomnia adalah hyperarousal, yang berarti adanya peningkatan aktivitas dalam sistem saraf yang akan mengganggu tidur,” kata Dr. Sarah.

Ia menyebutkan hyperarousal dapat bersifat mental, fisik, atau keduanya, tergantung setiap individu.

Selanjutnya, tidak dapat tidur dalam waktu yang lama dapat menjadi gejala awal insomnia.

Terbangun sepanjang malam dapat mengganggu tahap tidur yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan secara keseluruhan.

Gejala ketiga adalah mengalami kantuk di siang hari.

“Ketika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, akan menyebabkan kita merasa lelah, lesu, dan tidak produktif sepanjang hari,” ujar Dr. Peter selaku Sleep Medicine Specialist.

Kemudian, jika Anda memiliki kecemasan ketika hendak tidur, itu merupakan gejala dari insomnia.

“Kadang-kadang orang mulai khawatir tentang tidur mereka, apakah mereka akan terbangun sepanjang malam,” jelas Dr. Casey, Psikolog Klinis dan Spesialis Insomnia.

“Sehingga kecemasan atau pemikiran sebelum tidur yang akan membuat mereka terjadi di malam hari,” tambah Dr. Casey.

Gejala terakhir dari insomnia adalah Anda lebih mudah marah dan sulit berkonsentrasi.

Dr. Peter mengatakan bahwa konsekuensi dari kurang tidur dapat menjadi kumulatif dari waktu ke waktu.

“Pada siang hari, Anda mungkin merasa sulit fokus dan melakukan tugas-tugas biasa, dan mungkin merasa frustrasi atau jengkel karena kurang tidur,” tutup Dr. Peter.