Sisi News

Sisi News – Puma secara resmi berhenti menjadi sponsor untuk timnas Israel pada tahun 2024 mendatang. Banyak yang berspekulasi bahwa keputusan ini diambil akibat ramainya arus boikot yang terjadi oleh beberapa brand.

Mulai tahun depan, Puma tidak akan lagi menyediakan perlengkapan dan memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Keputusan tersebut telah diambil tahun lalu dan tidak terkait dengan aksi boikot konsumen, dikutip dari Financial Times, pada Jumat (15/12).

Keputusan Puma untuk meninggalkan timnas Israel dikarenakan alasan keuangan. Menurut juru bicara Puma, ini merupakan strategi “fewer-bigger-better” atau lebih sedikit lebih baik.  Maksudnya ialah, mereka akan lebih selektif lagi dalam pemasaran olahraga.

Baca juga: Dijual di Indonesia, Simak Daftar Boikot Produk Israel Mulai dari F&B hingga Teknologi

Selain itu, kondisi timnas Israel juga menjadi pertimbangan. Selain Piala Dunia 1970, mereka belum pernah lolos ke turnamen sepak bola internasional terkemuka mana pun hingga saat ini. Penjualan jersey pun sebagai syarat sponsorship juga tidak terlalu lancar karena populasi warga yang hanya berjumlah 9,4 juta jiwa.

Dalam pernyataannya, perwakilan Puma menuliskan, “mengevaluasi semua kemitraan yang ada serta peluang lain yang akan datang untuk memastikan kami memiliki daftar tim nasional yang kuat.”

Brand perlengkapan olahraga ini diketahui sejak lama menghadapi seruan boikot akibat kerja sama dengan IFA. Namun, aksi tersebut semakin kencang dilakukan usai serangan Israel di Gaza yang memakan korban tewas hingga 18 ribu warga Palestina.