Sisi News

Sisi News – Perbedaan penetapan jadwal puasa 1 Ramadhan di Indonesia merupakan hal yang biasa. Hal itu dikarenakan adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) serta metode pengambilan hukumnya (istinbath), dikutip laman Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sisi News akan menginformasikan jadwal puasa 1 Ramadhan 2024 berdasarkan versi Pemerintah, Muhammadiyah, serta Nahdlatul Ulama (NU).

1. Pemerintah

Menurut kalender Hijriyah oleh Kementerian Agama RI, jadwal puasa 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2024. Namun belum ada informasi lebih rinci terkait penentuan 1 Ramadhan dikarenakan sidang isbat yang belum dilaksanakan.

Kemenag RI akan menyelenggarakan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan 1445 H pada tanggal 10 Maret 2024. Kemudian, hasil dari sidang tersebut akan menjadi patokan pemerintah sebagai penentuan 1 Ramadhan 2024.

Sekedar informasi, sidang isbat akan memberikan data hisab, di mana merujuk hasil rukyatulhilal yang dilaksanakan Tim Kementerian Agama di 134 lokasi di Indonesia.

2. Muhammadiyah

Dikutip dari laman Muhammadiyah, Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan bahwa penetapan awal Ramadhan dilaksanakan dengan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki.

Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 berisi terkait Hasil Hisab Ramadhan 1445 N, Syawal 1445 H, hingga Zulhijah 1445 H. Maklumat telah ditandatangani Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, pada 12 Januari 2024 .

Berdasarkan isi dari maklumat, ditetapkan bahwa jadwal puasa 1 Ramadhan 1445 H adalah hari Senin, 11 Maret 2024. Kemudian, untuk 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Tidak hanya itu, maklumat juga menjelaskan bahwa 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024.

3. Nahdlatul Ulama (NU)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU akan melakukan pemantauan hilal jadwal puasa 1 Ramadhan 1445 H pada tanggal 10 Maret 2024 atau 29 Syaban 1445 H.

Pemantauan hilal atau rukyatul hilal dilaksanakan di 50 hingga 60 titik rukyat yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, mulai dari zona Indonesia Timur, Tengah, hingg Barat.

Kemudian, hasil rukyat akan dilaporkan ke LF PBNU dan selanjutnya diteruskan ke Kemenag RI untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam sidang isbat Menteri Agama. Oleh karena itu, NU akan mengikuti keputusan sidang isbat Kementerian Agama dalam penentuan jadwal puasa 1 Ramadhan 1445 H.

Di sisi lain, NU menghimbau para umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1445 H.