Sisi News

Sisi News – Lemak tubuh adalah komponen penting dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai cadangan energi dan pelindung organ vital. Namun, jumlah lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengukur lemak tubuh dan dampak negatif dari lemak yang berlebihan.

1. Body Mass Index (BMI)

BMI adalah metode yang paling umum digunakan untuk mengukur apakah seseorang memiliki berat badan sehat berdasarkan tinggi dan berat badan. Rumusnya adalah berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) kuadrat. Namun, BMI tidak dapat mengukur persentase lemak tubuh secara langsung dan tidak membedakan antara berat badan dari otot dan lemak.

2. Pengukuran Lipatan Kulit (Skinfold Measurement)

Metode ini melibatkan penggunaan kaliper untuk mengukur ketebalan lapisan lemak di beberapa titik tubuh, seperti lengan atas, perut, dan paha. Hasil pengukuran ini kemudian digunakan untuk memperkirakan persentase lemak tubuh. Meskipun cukup akurat, metode ini memerlukan keterampilan khusus dalam pengambilan pengukuran.

3. Bioelectrical Impedance Analysis (BIA)

BIA mengukur lemak tubuh dengan menghantarkan arus listrik ringan melalui tubuh. Karena lemak memiliki resistansi listrik yang berbeda dibandingkan dengan jaringan lain, metode ini dapat memberikan perkiraan persentase lemak tubuh. BIA biasanya digunakan pada timbangan digital modern.

4. Dual-Energy X-ray Absorptiometry (DEXA)

DEXA adalah metode yang lebih canggih dan akurat yang menggunakan sinar X untuk mengukur distribusi lemak, otot, dan tulang dalam tubuh. DEXA sering dianggap sebagai standar emas dalam pengukuran lemak tubuh, tetapi biaya dan aksesibilitasnya yang tinggi membuatnya kurang umum digunakan dibandingkan metode lainnya.

5. Underwater Weighing

Metode ini melibatkan penimbangan seseorang di darat dan di dalam air. Karena lemak lebih ringan daripada air, selisih berat badan di kedua kondisi tersebut digunakan untuk menghitung persentase lemak tubuh. Meski sangat akurat, metode ini tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari.

Dampak Negatif Lemak Berlebihan
Lemak tubuh yang berlebihan, terutama lemak visceral (lemak yang mengelilingi organ internal), dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, antara lain:

1. Penyakit Kardiovaskular

Lemak berlebih, terutama di sekitar perut, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Lemak visceral dapat meningkatkan produksi hormon yang menyebabkan peradangan, meningkatkan risiko pembentukan plak di arteri.

2. Diabetes Tipe 2

Kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur gula darah. Ini dapat mengarah pada diabetes tipe 2, penyakit kronis yang membutuhkan manajemen seumur hidup.

3. Kanker

Lemak tubuh yang berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan pankreas. Lemak tubuh berlebihan dapat mempengaruhi kadar hormon seperti estrogen, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker.

4. Gangguan Pernapasan

Lemak berlebih di sekitar dada dan perut dapat mengganggu pergerakan diafragma dan paru-paru, menyebabkan gangguan pernapasan seperti sleep apnea, di mana pernapasan terhenti sementara saat tidur.

5. Masalah Sendi dan Tulang

Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada sendi, terutama di lutut dan pinggul, yang dapat menyebabkan osteoartritis, suatu kondisi di mana tulang rawan yang melindungi sendi menjadi aus.

6. Gangguan Mental

Kelebihan lemak tubuh dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri. Stigma sosial terkait obesitas juga dapat berkontribusi pada masalah psikologis ini.

Diakses oleh situs WebMD dijelaskan bahwa Mengukur lemak tubuh adalah langkah penting untuk menilai kesehatan secara keseluruhan. Metode yang tersedia bervariasi dalam tingkat akurasi dan kemudahan penggunaan, dari BMI yang sederhana hingga DEXA yang sangat akurat.

Memantau dan mengelola kadar lemak tubuh sangat penting untuk mencegah berbagai kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker. Oleh karena itu, menjaga komposisi tubuh yang sehat melalui pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik yang teratur sangatlah penting.