Sisi News

Asap rokok memiliki ribuan kandungan bahan kimia yang berbahaya jika terhirup oleh siapa pun, khususnya ibu hamil. 

Bahaya kandungan dari asap rokok dapat menyebabkan beragam masalah kesehatan, mulai dari ibu yang tengah mengandung hingga bayi di dalam kandungannya.

Pasalnya, asap rokok bisa berada di udara selama dua sampai tiga jam. Sehingga kandungan kimiawi dari asap rokok dapat menempel di dinding atau furnitur rumah selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Tidak Hanya Bayi, Ternyata ASI Memiliki Manfaat Untuk Ibu Lho!

Berikut penjelasannya bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin, yuk simak.

Bahaya pertama yang dapat diderita ibu hamil adalah mengalami keguguran pada trimester pertama. Kandungan kimiawi pada rokok yang terhirup ibu hamil oleh akan masuk ke aliran darah dan mengalir ke janin.

Hal itulah yang menyebabkan keguguran akibat terganggunya perkembangan janin, bahkan dapat menyebabkan kelainan genetik atau cacat.

Asap rokok juga menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang tidak ideal. Idelanya, berat badan bayi ketika lahir berkisar antara 2,7 kg sampai 4 kg.

Berat badan bayi tidak ideal ketika lahir disebabkan beberapa hal, antara lain paparan asap rokok selama kehamilan, kelainan genetik, anemia, atau kurangnya asupan nutrisi.

Dikutip dari Alodokter, bayi yang lahir dengan berat badan tidak ideal berpotensi mengalami gangguan pernapasan, infeksi, hipotermia, gangguan otak, dan lain-lain.

Ibu hamil yang sering menghirup asap rokok, memiliki risiko tinggi melahirkan bayi prematur. 

Bayi lahir prematur memicu gangguan kesehatan, seperti masalah pencernaan, pernapasan, penyakit jantung bawaan, infeksi, penyakit kuning, hingga pendarahan di otak.

Akibat terakhir dari bahaya asap rokok pada ibu hamil adalah bayi berpotensi terkena sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome merupakan kondisi di mana bayi meninggal secara mendadak ketika sedang tidur, meskipun sebelumnya terlihat baik-baik saja.

Selain itu, asap rokok dapat menghambat tumbuh kembang anak ketika baru lahir dan menyebabkan gangguan belajar.