Sisi News

Kehadiran seorang bayi di dunia adalah momen yang penuh sukacita, tetapi seringkali diiringi oleh perubahan emosi yang signifikan pada ibu. Dua kondisi yang sering menjadi pembahasan dalam konteks ini adalah Baby Blues dan Postpartum Depression. Meskipun keduanya berkaitan dengan perasaan setelah melahirkan, perbedaan antara keduanya sangat penting untuk dipahami.

Baby Blues adalah pengalaman emosional yang umumnya terjadi dalam beberapa hari setelah melahirkan. Ibu mungkin merasa sedih, cemas, dan sensitif secara emosional. Ini adalah reaksi normal terhadap perubahan besar dalam kehidupan seorang ibu dan biasanya mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Di sisi lain, Post-Partum Depression (PPD) adalah kondisi yang lebih serius dan berlangsung lebih lama. Gejalanya mencakup perasaan yang dalam dan berkepanjangan dari sedih, kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari, serta gejala fisik dan perubahan pola tidur. Mengenali perbedaan antara kedua kondisi ini adalah langkah awal dalam memberikan dukungan yang sesuai bagi ibu yang mungkin mengalami salah satunya.

Dalam artikel ini, Sisi News akan membahas lebih lanjut tentang karakteristik dan perbedaan utama antara Baby Blues dengan Postpartum Depression untuk membantu kamu memahami dan mengatasi keduanya, dikutip dari Medical News Today.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Bertemu Psikolog atau Psikiater?

Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression

Durasi

Baby blues biasanya dialami selama kurun waktu 3-5 hari atau kurang dari dua minggu. Hal tersebut berbeda dengan PPD. Studi dari National Institute of Mental Health menjelaskan bahwa, seseorang yang memiliki gejala mood swing, anxiety, hingga depresi lebih dari dua minggu maka memiliki kemungkinan terkena PPD.

Gejala

Gejala seseorang terkena baby blues, antara lain; mood swing, kehilangan nafsu makan, hingga sulit tidur. Sementara itu untuk gejala PPD jauh lebih ekstrem dan merupakan kelanjutan dari baby blues. Beberapa gejalanya antara lain; merasa sedih atau putus asa, memiliki pemikiran untuk menyakiti bayinya dan diri sendiri, hingga perasaan tidak bahagia menjadi orang tua.

Penyebab

Mengutip Halodoc, untuk penyebab terjadinya baby blues lebih kepada perubahan fisiologis dan psikologis seorang ibu setelah melahirkan. Sementara itu, untuk PPD diakibatkan karena adanya faktor psikososial seperti stress yang dirasakan seorang ibu setelah melahirkan.

Risiko

Dibandikan dengan PPD, baby blues tidak memiliki gangguan yang serius. Seorang ibu akan merasa tidak berdaya dan sedih untuk beberapa hari, tetapi masih bisa mengurus bayinya. Lain halnya dengan PPD, ibu yang ada di kondisi akan menunjukan gejala depresi klinis. Kondisi ini akan membuat sang ibu merasa tidak baik buat dirinya sendiri maupun anaknya.

Apabila kamu atau kerabat kamu berada di dalam kondisi di atas, alangkah lebih baiknya untuk segera menghubungi dokter atau ahli untuk diberikan penanganan lebih lanjut.