Sisi News

Apa itu European Super League?

Sisi News – Dilansir dari laman resmi, A22 Sports Management, sebagai organisasi resmi yang menaungi European Super League, adalah sebuah kompetisi yang akan mempertemukan klub-klub elit Benua Eropa. European Super League hadir untuk merubah sepak bola menuju arah yang lebih baik, dengan format, transparansi pembayaran atau pendapat, dan aturan financial sustainability yang lebih jelas.

Dilaman resmi A22 Sporst Management menjelaskan bahwa terdapat beberapa benefit bagi berapa lapisan yang ada di sepak bola. Mulai dari fans, European Super League akan memberikan tontonan gratis yang mempertontonkan laga – laga dari tim besar yang tentu akan berlangsung dramatis.

Kemudian bagi pemain, European Super League akan memberikan kompetisi reguler di level tertinggi, dengan 14 game sepanjang tahun.

Selanjutnya, bagi klub, dengan adanya peraturan terkait dengan Financial Sustainablitiy akan membuat para tim semakin kompetitif bagi di level domestik dan internasional.
yang berujung kepada keunggulan pada kompetisi domestik yang akan makin berisi dengan tim – tim yang makin kuat dan menciptakan sistem yang akan memberikan ekosistem sepak bola yang lebih baik.

Lalu, apa yang terjadi?

Pada April tahun 2021, wacana ini sempat menjadi polemik karena menimbulkan protes dan juga penolokan dari banyak pihak, salah satunya ada FIFA dan UEFA. Mereka melarang klub – klub dan para pemain terlibat dalam kompetisi ini, dan mengancam dengan pembekuan dan mengajukan gugatan ke pengadilan Uni Eropa.

Sehubungan dengan respon yang dikeluarkan, akhirnya menimbulkan asumsi bahwa kompetisi sepakbola sudah di monopoli oleh UEFA dan FIFA.

Maka, pada bulan Desember 2023, dilansir dari BBC.com, pengadilan Uni Eropa mengeluarkan statement bahwa pelarangan yang dilakukan UEFA dan FIFA adalah sebuah pelanggaran. Mengingat ini menunjukan bahwa ada bentuk kesewenangan dan upaya untuk memonopoli namun, hasil ini bukan berarti juga bahwa ESL harus digelar.

Namun, setelah hasil putusan ini keluar, polemik kembali muncul. Bahwa dari 12 klub top eropa yang menjadi pendiri kompetisi ini, yaitu:

Baca Juga: Siapa yang akan Berakhir Menjadi Pencetak Gol Terbanyak di Tahun 2023? CR7, Mbappe, Kane atau Haaland?

1. Real Madrid
2. Barcelona
3. Atletico Madrid
4. Manchester United
5. Liverpool
6. Manchester City
7. Arsenal
8. Chelsea
9. Tottenham Hotspur
10. Juventus
11. AC Milan
12. Inter Milan

Dikutip dari Marca.com, bahwa Manchester United, Atletico Madrid mengklaim bahwa mereka tidak akan ikut berpartisipasi dalam ajang ini, untuk klub – klub lain belum memberikan statement resmi nya. Hanya menyisakan dua tim yaitu, Barcelona dan Real Madrid yang masih berpenderian untuk mendukung ajang ini.

Namun, dikutip dari ESPN.com, bahwa setelah banyak klub pendukung yang mundur, Chief Executive A22 Sports, Bernd Reichart, melakukan peremajaan bagaimana ESL akan dilangsungkan. ESL akan dibagi menajdi 3 liga, dengan 64 klub pria dan 2 liga untuk 32 tim perempuan, dan ini akan menggantikan Liga Champions Eropa.

Untuk tim pria, akan terbagi menjadi tiga liga yaitu, Star, Gold dan Blue. Star dan Blue akan berisi masing – masing 16 klub dan blue akan diisi oleh 32 klub terbagi menjadi empat grup.

Secara garis besar, tiga liga itu akan bersifat seperti liga-liga yang sudah berjalan saat ini. Dimana tim-tim terbawah di liga star akan bertukar posisi dengan klub-klub teratas di liga gold, dan begitu juga dengan liga blue, kemudian, untuk mereka yang ada di peringkat bawah di liga blue, akan digantikan oleh klub – klub dengan performa yang lebih baik di liga domestik.