Persaingan produk popok bayi di Indonesia semakin kompetitif. Hal itu ditandai dengan munculnya berbagai macam merek popok bayi baru. Salah satu merek popok bayi yang berhasil menjadi disruptor adalah Makuku asal Tiongkok yang tergolong baru kemunculannya di Indonesia.
Makuku didirikan pada tahun 2020 di Shanghai, Tiongkok dan baru memasuki pasar Indonesia pada tahun 2021, sebagaimana dikutip dari Makuku Indonesia.
Menurut data dari katadata tahun 1990-2022, memang terlihat selama tiga dekade terakhir, angka kelahiran atau fertility rate di Indonesia mengalami penurunan sebesar 30%.
Baca Juga: Prabowo Subianto Akan Mengumumkan Nama Cawapresnya, Ini Sosoknya
Di sisi lain, fasilitas Rumah Sakit di Indonesia khususnya Ibu dan Anak sedang mengalami tren kenaikan. Salah satu yang mendukung faktor kenaikan tersebut ialah tersedianya fasilitas ERACS dan program bayi tabung yang kini sudah ada makin berkembang.
Dengan adanya kondisi tersebut, membuat berbagai macam merek kebutuhan bayi berlomba-lomba untuk menguasai pasar di Indonesia. Salah satunya merek-merek popok bayi.
Popok bayi menjadi bisnis yang paling menguntungkan karena bayi yang baru lahir hingga memasuki usia 3 tahun, terkenal ‘boros’ dalam penggunaan popok.
Selain itu, Makuku mengklaim bahwa produknya yang dijualnya merupakan satu-satunya popok bayi yang menggunakan teknologi SAP (Super Absorbent Polymer). Di mana teknologi tersebut memungkinkan penggunaan popok yang lebih lama, daya serap tinggi, dan mengurangi ruam popok.
Dengan promosi besar-besaran yang dilakukan Makuku, hal itu membuahkan hasil dengan penjualan yang mencapai 50 juta pcs di Indonesia. Selain itu, Makuku juga mendapatkan peringkat pertama sebagai penjualan terbanyak melalui Tiktok pada akhir tahun 2021 lalu.
Popok bayi asal Tiongkok ini sangat diminati karena harganya yang kompetitif. Dengan kualitas yang sama dengan merek-merek popok bayi asal Jepang, Makuku bisa menjualnya dibawah Rp200.000 per 36 pcs.