Sisi News

Sisi News – Berat badan ideal merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan panduan tentang berat badan ideal yang dapat digunakan sebagai acuan. Tabel berikut ini adalah panduan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan, yang dikenal dengan istilah Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT).

Tabel Berat Badan Ideal Menurut Kemenkes RI

1. Pria

Tinggi Badan (cm) : Berat Badan Ideal (kg)

– 150 : 45-56

– 155 : 49-61

– 160 : 52-66

– 165 : 56-70

– 170 : 59-75

– 175 : 63-80

– 180 : 67-84

– 185 : 71-89

2. Wanita

Tinggi Badan (cm) : Berat Badan Ideal (kg)

145 : 40-50

150 : 43-53

155 : 47-57

160 : 50-61

165 : 54-65

170 : 58-69

175 : 62-73

180 : 66-77

IMT/BMI: IMT adalah perhitungan yang digunakan untuk menentukan berat badan ideal. Rumus IMT adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m) kuadrat.

Klasifikasi IMT Menurut Kemenkes RI:

Kurang dari 18.5: Berat badan kurang

18.5 – 24.9: Berat badan normal

25.0 – 29.9: Berat badan berlebih (prakegemukan)

30.0 atau lebih: Obesitas

Contoh Perhitungan

Jika seorang pria memiliki tinggi badan 170 cm dan berat badan 70 kg:

Konversi tinggi badan ke meter: 170 cm = 1.70 m

Hitung IMT: 70 kg / (1.70 m * 1.70 m) = 24.2

IMT 24.2 termasuk dalam kategori berat badan normal.

Pentingnya Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal sangat penting untuk:

  • Kesehatan Jantung: Mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Diabetes: Menurunkan risiko diabetes tipe 2.
  • Tekanan Darah: Membantu mengontrol tekanan darah.
  • Mobilitas dan Kesehatan Sendi: Mengurangi tekanan pada sendi, terutama lutut dan pinperson.

Panduan berat badan ideal menurut Kemenkes RI adalah alat yang berguna untuk membantu individu menjaga kesehatan mereka.

Namun, perlu diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi tubuh yang unik, dan konsultasi dengan profesional kesehatan selalu disarankan untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih personal.

Mencapai dan mempertahankan berat badan ideal secara kesehatan memerlukan pendekatan yang seimbang antara pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup.