Sisi News

Sisi News – Walaupun gagal meraih kemenenangan pada final Europa League musim lalu, Bayer Leverkusen ternyata masih bertaji di Jerman. Taji skuad asuhan Xabi Alonso berhasil meraih gelar German Super Cup lewat drama adu penalti menghadapi Stuttgart (18/8/24).

Pertandingan berjalan sengit selama lebih dari 120 menit, Victor Boniface berhasil menciptkan gol lewat sundulan pada awal laga, tepatnya pada menit ke – 11.

Namun, Stuttgart yang juga menjadi salah satu tim yang penuh kejuatan pada musim lalu, tidak mau menyerah begitu saja. Enzo Millot yang keluar sebagai aktor penyeimbang laga pada empat menit berselang setelah menyambar umpan bek internasional Jerman, Max Mittelstadt.

Petaka datang tak lama bagi Leverkusen, pada menit ke – 37 mereka harus kehilangan salah satu pemain depan mereka Martin Terrier usai melanggar Ermedien Demirovic.

Skor 1 – 1 bertahan hingga babak pertama usai. Namun, babak kedua baru berjalan setengah, Stuttgart menggunakan keunggulan jumlah pemain dengan berhasil kembali menciptakan gol pada menit ke – 63 lewat Denis Undav.

Tapi, bukan Bayer Leverkusen kalau tidak bisa keluar dari keterpurukan. Kembali, skuad asuhan Xabi melakukan magicnya, tepatnay pada menit – 88 Patrick Shick keluar sebagai penyelamat.

Skor 2 – 2 bertahan hingga babak perpanjangan waktu berakhir, dan mengakibatkan laga harus dilanjutkan dengan drama adu penalti.

Dan para alogono dari Leverkusen berhasil mengeksekusi segala kesempatan, dan menjadikan kemenangan 4 – 3 pada babak adu penalti.

Gelar ini secara resmi menasbihkan Leverkusen sebagai raja di Jerman, setelah sebelumnya berhasil mendapatkan DFB Pokal, kemudian gelar Bundesliga dan yang terakhir adalah menjadi Jawara di German Super Cup.

Gelar ketiga ini juga diraih dalam waktu singkat, yaitu 13 bulan! Sebuah pencapaian yang gemilang untuk Bayer Leverkusen dan juga Xabi Alonso.