Sisi News

Sisi News – Pertumbuhan pada anak menjadi bagian tanggung jawab serta ikut andil orang tua di dalamnya. Hal ini menjadikan orang tua mengerti periode perkembangan anak. Melansir dari dinkes.ntbprov, anak-anak memiliki fase kehidupan emasnya pada usia 0-5 tahun atau biasa disebut golden age.

Pada masa ini, anak-anak usia dini sangat mudah menyerap segala hal di sekitarnya, seperti tingkah laku, cara bicara sampai nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua kepada anak. Hal ini menjadi penting, karena anak usia dini perlu diajarkan berbagai macam pendidikan seperti moral, agama, sosial.

Namun, dari berbagai macam pendidikan untuk anak usia dini, masih banyak orang tua yang tabu dan masih terhitung jari berbagai institusi pendidikan mengajarkan tentang pendidikan seks anak usia dini.

Perlu diketahui oleh orang tua, tujuan atau langkah awal pendidikan seks untuk anak usia dini adalah anak dapat mengetahui dan menyadari akan area privasi pada tubuh anak. Pada masa golden age anak memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar tentang lingkungan disekitarnya dan juga tentang tubuhnya sendiri.

Area privasi dan juga reproduksi pada tubuh anak seringkali ditanyakan kepada orang tuanya. Hal ini juga menjadi pelajaran untuk orang tua bagaimana menjawab sekaligus mendidik anak dengan bijak. Hal ini menjadi penting bagaimana anak bisa memahami dan mengambil keputusan di masa depan tentang berhubungan dengan lawan jenis.

Bagaimana dengan orang tua yang masih merasa bahwa pendidikan seks pada anak usia dini masih tabu? Hal ini perlu diberikan kesadaran secara penuh, dengan membuka data tentang kasus pelecehan seks pada anak di Indonesia.

Melansir dari databoks, pada sepanjang tahun 2023 komisi nasional perlindungan anak menyatakan adanya aduan kekerasan seksual terhadap sebanyak 1.915 kasus.

Tempat kejadiannya pun beragam, salah satu diantaranya sebanyak 35% terjadi di lingkungan keluarga. Hal ini menjadi nyata bahwa pentingnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan seksual pada anak usia dini.

Berikut yang bisa penulis rekomendasikan sumber pembelajaran tentang seks pada anak usia dini yang bisa orang tua ajarkan pada anak.

1. Video

Era modern dan digitalisasi ini dari anak-anak sampai orang dewasa, sangat mengandalkan visualisasi dalam menyerap informasi dan edukasi. Maka, bijak dalam menggunakan internet dan media sosial menjadi penting untuk memberikan edukasi melalui video.

Dalam memberikan tontonan tentu juga harus menyesuaikan pada umur anak. Langkah pertama coba stimulasi anak dengan lagu tentang bagian tubuh. Kemudian bisa memberikan kanal YouTube edukasi yang penulis rekomendasikan seperti:

Kanal YouTube ingin tahu pada area privasi pada tubuh anak.

(https://www.youtube.com/watch?v=CfccgOShfmE)

Kanal Amaze Parents bagi kamu orang tua yang menerapkan bilingual language pada anak.

(https://youtu.be/8Zr4sK5Q8BA?si=PfJ58w1GcBOXIVh7)

2. Buku

Orang tua juga banyak memperkaya pengetahuan melalui buku-buku anak yang bisa dibacakan dengan anak. Buku yang penulis rekomendasikan antara lain:

Some parts are not to sharing yang ditulis oleh Julie K. Federico.

Aku (pengenalan anggota tubuh pada anak) oleh rabbit hole.

Seri buku “aku bisa melindungi diri” yang ditulis oleh Fita Chakra.

3. Seminar tentang pendidikan seks pada anak usia dini.

Orang tua membekali dirinya untuk mengikuti seminar bertemakan parenting. Kegiatan ini pun juga didukung sepenuhnya oleh komisi perlindungan anak.

Informasi terkait penyelenggaranya juga sangat mudah diakses melalui instagram atau bisa menelusuri komunitas-komunitas anak pada akun Instagram seperti @gaia_parenting, @sukuandfriends, @kursuski.id dan lainnya.

Yuk, cegah kekerasan seksual pada anak dengan melakukan tindakan preventif di atas, sekolah pertama pada anak adalah dari rumah dan orang tua.