Sisi News

Sisi News – Perdagangan bursa saham Indonesia masih harus tutup hingga hari Senin, 15 April 2024. Sebelum libur lebaran, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ditutup menguat sebesar 0,48%.

Pasar keuangan di Indonesia tidak hanya bursa saham. Melainkan juga terdapat pasar komoditas, forex hingga mata uang kripto yang dinaungi oleh BAPPEBTI.

Komoditas, forex dan mata uang kripto menjadi instrumen alternatif bagi investor yang ingin melipatgandakan asetnya. Transaksi komoditas, forex maupun kripto tidak ada jangka waktunya, sehingga di saat tanggal merah ketiganya tetap dapat ditransaksikan.

Berbicara mengenai pasar keuangan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh antara mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Diam-diam selama lebaran, mata uang Garuda melemah hingga melewati level Rp16.000.

Secara historikal, pelemahan mata uang Rupiah yang terjadi pada krisis ekonomi tahun 1998 akan kembali terulang. Saat itu, Rupiah sempat menyentuh level Rp17.000 hingga akhirnya bergerak di rentang harga Rp10.000-Rp14.000.

Penguatan mata uang Dolar Amerika Serikat bukan tanpa sebab. Hal itu dikarenakan suku bunga acuan The Fed masih sangat tinggi yang berada di level 5,5%.

Kondisi tersebut memaksa IHSG harus kehilangan hingga Rp16 triliun yang berasal dari investor asing. Ditambah banyak kasus korupsi ‘kelas kakap’ yang terjadi di Indonesia.

Mata uang Rupiah yang ‘keok’ kembali memunculkan narasi bahwa akan terjadi resesi. Dengan kondisi yang ada, pemerintah Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan kebijakan moneter untuk menstabilkan mata uang Rupiah.