Sisi News

Sisi News – Everton makin terpuruk musim 2023/2024. Setelah sebelumnya The Toffees hanya berhasil mengumpulkan 14 Poin dari 12 laga. Everton malah resmi dijatuhi sanksi pengurangan 10 poin, terkait dengan pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) (17/11/23).

“Dewan Komisi Independen memtusukan untuk melakukan penalty pengurangan poin sebesar 10 poin pada Everton FC terkait dengan Profitability and Sustainability Rules (PSRs),” dikutip dari pernyataan resmi Premier League.

Everton Kini harus rela kehilangan tempatnya di urutan ke – 14 dan harus puas hanya mengoleksi 4 poin dan terjerembab ke zona degredasi, yaitu posisi 19 klasemen.

Dikutip dari The Guardian, tim asuhan Sean Dyche itu harus membayar kompensasi kepada tim-tim yang musim lalu harus tergredasi ketika Everton berhasil bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris. Leeds, Leicester dan Southampton akan menerima kompensasi hampir puluhan juta poundsterling untuk ini. Klub-klub tersebut mengambil tindakan hukum untuk melakukan penuntutan kepada Everton.

Baca Juga: Kiper Masa Depan Lahir Dari Kaledonia Baru, Simak Profil Lengkap Nicola Kutran

Di dalam aturan Premier League, klub-klub tidak boleh mengalami kerugian maksimum sebesar £105m selama tiga musim. Dewan komisi menemukan bahwa Everton telah melebihi batas kerugian sebesar £124.5m.

“Ini adalah pelanggaran serius dan sudah memenuhi untuk ditindak,” dikutip dari The Guardian.

Pihak Everton menyampaikan pernyataan resmi terkait hal ini, dilansir melalui laman resmi klub.

“Everton Football Club merasa tidak percaya dan kecewa terkait dengan keputusan yang dikeluarkan,” tulis Everton FC

“Klub percaya sanksi yang dikeluarkan tidak proporsional. Klub sudah melakukan komunikasi secara intens untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Proses akan segera dimulai dan akan didengarkan oleh dewa banding yang ditunjuk sesuai dengan aturan Premier League.” Tambah Everton.

Dikabarkan oleh Dailymail, bahwa ada nama-nama lain yang mungkin akan tersandung kasus ini, yaiut Manchester City dan juga Chelsea. Diberitakan bahwa ada kemungkinan, kedua klub ini akan mengalami sanksi yang lebih berat, degradasi.

Dilansir oleh The Guardian, Manchester City telah tercatat sudah pernah menghadapi 100 kasus yang melanggar aturan Premier League tapi hingga saat ini belum adalah langkah legal yang diambil.

Chelsea juga tengah dalam proses investigasi, khususnya saat era Roman Abrahamovic. Kemudian saat era Todd Boehly yang juga telah melakukan transfer besar-besar an.