Sisi News

Sisi News – Perusahaan startup mobil listrik Fisker (FSRN) telah mengajukan kebangkrutan setelah gagal mengatasi masalah keuangan dan menyesuaikan model bisnisnya. Perusahaan yang berbasis di California itu, dipimpin oleh desainer mobil Henrik Fisker, yang telah berjuang sejak tahun 2016 untuk mempertahankan perusahaannya.

Kebangkrutan ini menandai kegagalan kedua bagi Henrik Fisker dalam usaha otomotif. Sebelumnya, Fisker kehabisan dana saat melakukan peralihan melakukan penjualan mobil melalui strategi dealership.

Fisker menghadapi tantangan yang cukup signifikan sejak awal, termasuk masalah kualitas mobil Ocean SUV dan kegagalan untuk mendapatkan investasi tambahan. Padahal, Fisker berhasil mengumpulkan lebih dari $1 miliar dari investor dan bermitra dengan pemasok terkemuka seperti Magna Steyr dan Contemporary Amperex Technology.

Bahkan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat juga pernah menyelidiki Fisker soal keamanan mobil terutama tipe Ocean. Padahal, Fisker digadang-gadang menjadi saingan terberat Tesla soal teknologi yang dikembangkannya.

Dengan bangkrutnya Fisker, menjadi momentum bagi perusahaan-perusahaan mobil listrik untuk mulai melakukan evaluasi terkait produknya. Data dari Goldman Sachs bulan Januari 2024, memperlihatkan adanya penurunan mobil listrik global.

Bulan Desember 2023 menjadi puncak penjualan tertinggi mobil listrik secara global dengan 1.158.713 unit. Sedangkan pada bulan Januari 2024 penjualan mobil listrik menurun dan hanya berhasil terjual sebanyak 660.678.