Sisi News

Sisi News – PT Barito Renewables Energy Tbk yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu akan mencatatkan sahamnya secara perdana di Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat (06/09/2023).

Emiten yang menggunakan kode saham BREN tersebut menawarkan 4,5 miliar lembar saham atau sebanyak 3,35% dari modal yang ditempatkan. BREN sedang dalam masa book building yang berlangsung pada tanggal 18 September 2023 – 25 September 2023, dengan rentang harga Rp670-Rp780.

Yang menarik, dana yang ditargetkan dari IPO BREN nanti sebesar Rp3,51 triliun, sebagaimana dikutip dari Prospektus Barito Renewables. Seluruh dana yang didapatkan nanti akan dialihkan langsung untuk membeli saham Star Energy.

Prajogo Pangestu dalam beberapa tahun terakhir, sangat serius melakukan investasi di bidang EBT. Melalui BREN dan Star Energy, salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut fokus mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Pembangkit listrik bertenaga panas bumi merupakan salah satu jenis EBT yang paling mahal biaya investasinya. Namun, cakupannya sangat luas jika sudah beroperasi secara aktif.

Hingga 31 Maret 2023, pendapatan BREN yang berasal dari penjualan listrik dan uap mencapai $147,083 juta atau setara dengan Rp2,2 triliun. Saat ini, Barito Renewables melalui Star Energy mengelola 5 pembangkit listrik, diantaranya di Wayang Windu, Salak, Darajat, Hamiding dan Sekincau.

Sebagai informasi, melalui Grup Barito, nama Prajogo masih bertengger di posisi ke-7 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan yang mencapai $5,1 miliar. Atau sedikit di bawah Chairul Tanjung dengan kekayaan yang mencapai $5,2 miliar, sebagaimana dikutip dari laman Forbes.