Sisi News

Sisi News – Pemilihan untuk lebih dari 700 anggota Parlemen Eropa telah dimulai pada 6 Juni 2024, dengan hasil yang kemungkinan akan membawa perubahan signifikan di industri cryptocurrency. Regulasi Pasar Aset Crypto (MiCA) menjadi topik hangat saat pemilu UE dimulai. Pemilu berlangsung ketika aturan crypto oleh Uni Eropa.

Komite Urusan Ekonomi dan Moneter Parlemen, telah memainkan peran kunci dalam mengubah dan menciptakan peraturan mengenai industri cryptocurrency selama beberapa tahun terakhir.

Legislator kunci dari negara-negara seperti Belanda, Malta, Jerman, Kanada, Luxembourg dan Portugal akan menjadi perwakilan yang dinanti bagi para investor mata uang kripto. Keenam negara di atas diketahui sangat pro dengan Bitcoin dkk.

Jika legislator kunci yang mendukung regulasi crypto benar-benar kehilangan kursi mereka di parlemen baru yang beranggotakan 720 orang tersebut, hal itu dapat menyebabkan ketidakpastian bagi kebijakan crypto khususnya di wilayah Eropa kedepannya.

Tanggal 9 Juni 2024 akan menjadi puncak pemilu di parlemen Uni Eropa. Walaupun masih banyak yang khawatir tentang masa depan mata uang kripto di benua biru, melihat rekam jejak sejumlah ETF Bitcoin tampaknya Uni Eropa akan mengikuti negara-negara lain.

Sebagai informasi, saat ini Presiden Parlemen Uni Eropa yaitu Roberta Metsola yang berasal dari Malta. Metsola terpilih sebagai Presiden Parlemen Eropa pada 18 Januari 2022, ia menjadi Presiden termuda, sekaligus orang Malta pertama yang memegang jabatan tersebut, dan Presiden wanita pertama sejak 2002.