Sisi News

Sisi News – Konstetasi pemilu 2024, sebentar lagi akan dimulai. Hal itu ditandai dengan adanya pendaftaran yang sudah dilakukan oleh pasangan Capres-Cawapres, Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud.

Hanya Bacapres Prabowo Subianto yang belum Bacawapres dan melakukan pendaftaran. Ada dua nama yang diisukan menjadi Bacawapres Prabowo, diantaranya Gibran Rakabuming dan Erick Thohir.

Pesta demokrasi 5 tahunan negara Indonesia itu menjadi menarik bagi kondisi perekonomian. Salah satunya kondisi pasar modal yang akan ikut ‘berpesta’.

Prospek IHSG

Berkaca pada pemilu tahun 2019, data dari Investing menunjukkan saat masa kampanye, pergerakan IHSG cenderung sideways. Di mana saat itu IHSG berada di level Rp5.800-5.900.

Baru setelah ditetapkannya Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden RI periode 2019-2024, IHSG melesat naik menuju Rp6.500.

Tentu kondisi pemilu 2024 akan berbeda dengan pemilu 2019. Saat ini, IHSG sudah berada di level Rp6.800 dan jumlah emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia sudah mencapai 850 emiten.

Beberapa saham akan naik, beberapa saham juga akan turun. Investor harus cermat dalam menentukan kapan jual dan beli.

Untuk membeli saham di tahun politik, investor sudah bisa mulai mengkoleksi saham-saham potensial sebelum masa kampanye dimulai.

Saham-saham di sektor energi, consumer goods, telekomunikasi dan teknologi, seringkali memiliki performa yang ciamik saat pemilihan umum berlangsung. Properti menjadi sektor yang paling dihindari investor selama masa pemilihan umum berlangsung.