Sisi News

Pondok Pesantren (ponpes) Mahad Al-Zaytun menjadi ramai diperbincangkan tatkala tersebar video yang memperlihatkan aktivitas sholat di mana shaf antara laki-laki dan perempuan.

Bahkan secara terang-terangan, dikutip dari kanal Youtube Kick Andy, pimpinan ponpes tersebut Syekh Abdussalam Panji Gumilang bersitegas pada pendiriannya bahwa hal itu bukan perbuatan yang salah.

“Hal-hal yang berkenaan dengan sholat kemudian ada wanita, saya mengedepankan fiqih sosial, saya mengangkat harkat dan martabat wanita yang terpinggirkan,” ujar Panji Gumilang.

Ditambah lagi banyak cuplikan video yang beredar bahwa terdapat seorang non muslim yang ikut didalam sholat berjamaah tersebut.

Baca Juga: Kerja Sama Dengan Dyandra Media, BRIN Resmikan Pusat Riset Satwa

Yang menarik, ponpes Al-Zaytun dikenal sebagai Pondok Pesantren yang berdiri diatas lahan yang sangat luas dan bangunan yang megah.

Terletak di Indramayu, Jawa Barat, beberapa foto dan video yang beredar bahkan memperlihatkan ponpes Al-Zaytun yang didirikan pada tahun 1993 tersebut memiliki hutan sendiri yang mengelilingi Pondok Pesantren.

Uang yang didapatkan Al-Zaytun untuk membangun kompleks megah tersebut ialah dengan cara mengumpulkan uang dari jamaah.

Bahkan Syekh Panji dapat mengumpulkan uang dalam 1 jam sebanyak Rp4 miliar. Cara Panji Gumilang adalah dengan mengumpulkan dana dari jamaah dengan memberikan penawaran investasi yang dapat menguntungkan di kemudian hari.

Bahkan uang-uang tersebut bisa terkumpul hingga ratusan miliar dan hasilnya membeli saham Bank CIC (cikal bakal Bank Century, sebagaimana dikutip dari Aiman The Prime Show. 

Selain itu, Pondok Pesantren yang diresmikan oleh Presiden RI ke-3, B.J. Habibie tersebut memiliki lahan padi yang bisa panen sebanyak 3-4 kali dalam setahun.

Hal itu menjadi salah satu alasan pemerintah melalui PPATK memblokir ratusan rekening yang dimiliki Panji Gumilang atas nama pribadi maupun beberapa institusi yang ia miliki.