Sisi News

Sisi News – Mata uang kripto atau cryptocurrency menjadi salah satu instrumen investasi. Pada pembukaan perdagangan hari Rabu (22/11/2023), mata uang kripto kompak mengalami penurunan.

Bahkan mata uang kripto termahal, yaitu Bitcoin juga ikut turun sekitar 3,47% yang membuat mata uang Bitcoin berada di level Rp556 juta.

Sejak pandemi Covid-19 melanda masyarakat dunia, harga mata uang kripto mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kala itu, Bitcoin masih berada di level Rp70 juta-Rp100 juta.

Dengan harga Bitcoin yang sudah berada di atas Rp500 juta, menandakan harga Bitcoin sudah terlalu mahal. Penurunan harga mata uang kripto saat ini, tentu menjadi momentum bagi investor.

Bagi investor yang belum memiliki instrumen investasi mata uang kripto, bisa mulai mencicil untuk membeli mata uang yang diinginkan. Sedangkan bagi investor yang sudah memiliki mata uang kripto, bisa menjualnya sebagian untuk meraih keuntungan atau menambah ‘muatan’.

Salah satu mata uang kripto yang mengalami penurunan cukup dalam ialah mata uang Shiba Inu. Shiba Inu merupakan turunan dari Dogecoin yang ‘digaungkan’ oleh Elon Musk.

Harga Shiba Inu dapat dikategorikan sebagai mata uang kripto termurah dengan nilai Rp0,121 per unit. Dengan modal Rp5.000, investor pemula bisa mengkoleksi Shiba Inu dengan harga yang sangat rendah.

Penurunan mata uang kripto terjadi lantaran pasar Wall Street yang terkoreksi hampir 1% secara total. Hal itu terjadi dikarenakan Bank Sentral AS atau The Fed memberikan pernyataan baru terkait dengan suku bunga acuan.