Sisi News

KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau sewa rumah selalu menjadi persoalan terutama bagi anak muda. Karena harga rumah selalu naik setiap tahunnya, di saat pendapatan ‘terkisis’ oleh inflasi.

Selain itu, lahan untuk membangun rumah atau area perumahan sudah semakin jarang. Sehingga, lokasi perumahan biasanya berada jauh dari area perkantoran atau bahkan jauh dari pusat kota.

Bagi anak muda, pendapatan per bulan selalu menjadi hambatan untuk mengajukan KPR. Alternatif selain KPR, banyak anak muda yang memilih untuk sewa rumah/apartemen/tempat tinggal lain.

Baca Juga: Investor Bisa Kaya Mendadak Gara-Gara Saham ini

Sewa menjadi pilihan, karena selain harganya jauh lebih murah, penyewa tidak perlu membayar pajak dan maintenance. Namun terkadang, anak muda berpikir ulang untuk menyewa dalam jangka waktu yang lama, karena uang bulanan yang dikeluarkan tidak membuat rumah tersebut menjadi miliknya.

Berikut ini Sisi News merangkum perbandingan antara KPR dengan menyewa rumah dari berbagai aspek:

Kebutuhan

Menentukan pilihan antara KPR dengan menyewa rumah tergantung kebutuhan. Jika seseorang memiliki tujuan tertentu dalam karier atau pendidikan, sebaiknya menyewa menjadi sebuah pilihan yang tepat.

Sebagai contoh, seorang karyawan memiliki gaji per bulan Rp6 juta dengan keadaan belum berkeluarga. Karyawan tersebut memiliki tujuan untuk bisa melanjutkan pendidikan S2.

Daripada karyawan tersebut mengambil KPR dengan DP tertentu, sebaiknya uang tersebut digunakan untuk membayar kuliah dan sewa rumah setiap bulannya.

Peluang

Dalam memilih antara menyewa rumah atau KPR, seseorang harus cermat. Sebagai contoh, seorang karyawan yang sedang menyewa rumah ingin mengambil KPR dengan tenor 20 tahun.

Jika ia berhasil mendapatkan bunga KPR di bawah harga sewa seharusnya hal tersebut sangat menguntungkan. Tetap jika sebaliknya, cicilan per bulan yang harus dibayarkan bisa jadi memberatkan.

Karena bunga KPR sangat fluktuatif, sedangkan harga sewa rumah per tahun, kenaikannya sangat kecil dan bisa di negosiasikan.

Makro Ekonomi

Memilih untuk KPR atau sewa rumah sangat bergantung pada makro ekonomi. Harga sewa akan naik, jika permintaan pembelian properti sedang ramai.

Sedangkan suku bunga KPR tergantung pada suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia. Artinya jika suku bunga acuan sedang tinggi sebaiknya hindari untuk mengambil KPR.