Sisi News

Sisi News – Timnas Mali hadir sebagai kuda hitam dalam ajang piala dunia u-17 2023. Timnas Mali berhasil finish di posisi ketiga setelah berhasil mempermalukan timnas Argentina 3 – 0 (1/12/23). Pertandingan berlangsung di Stadion Manahan Solo.

Secara keseluruhan Mali tampil atraktif sepanjang keseluruhan ajang Piala Dunia u-17 2023 ini, dengan berhasil lolos dari grup B sebagai runner up, setelah harus mengakui keunggulan tim muda Spanyol dengan skor tipis 1-0. Namun, berhasil mengunci kemenangan meyakinkan dengan 3 gol tanpa balas saat melawan Uzbekistan dan berhasil menang 5-1 menghadapi Kanada.

Kemudian, kejutan belum berhenti disana, pada babak 16 besar mereka berhasil mempermalukan Meksiko dengan skor telak 5-0. Disusul kemenangan penuh drama menghadapi Maroko, dengan skor akhir 1 – 0.

Namun, Mali harus mengakui keunggulan tim Prancis saat semi final, setelah harus bermain dengan 10 pemain, ketika salah satu pemain mereka, Souleymane Sanogo harus diganjar kartu merah pada menit ke – 55.

Padahal Mali sudah berhasil unggul lebih dulu melalui Ibrahim Diarra pada menit ke – 45, tapi Prancis yang berhasil keluar sebagai Runner up pada ajang ini, memang memiliki mental yang kuat, dengan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Yvann Titi dan Ismail Bouneb berhasil mencetak gol kemenangan bagi Prancis, masing – masing pada menit ke – 56 dan 69.

Mali sudah menjadi idola bagi pecinta sepak bola dengan permainan atraktifnya. Dengan hasil ini, pelatih Mali, Soumalia Coulibaly menyampaikan:

“Terkadang saya tidak senang dengan hal itu (kartu merah). Tetapi saat di lapangan kami tidak bisa menjaga reaksi pemain saat pertandingan. Ini tentu bisa jadi pelajaran dan pengalaman bagi para pemain muda agar bisa memikirkan lagi tentang kartu Merah di sebuah turnamen. Karena ini merupakan hal penting,” ujar pelatih Mali, Soumalia Coulibaly.

Baca Juga: Piala Dunia U-17 Berhasil di Gelar, FIFA Puji Keberhasilan Indonesia

Soumalia Coulibaly juga menjelaskan bahwa hasil ini juga berperan penting untuk para pemain muda, khususnya yang ada di tim ini, karena mereka terus berkembang di setiap pertandingannya. Terbukti, bukan hanya melalui hasil yang didapatkan oleh TImnas Mali u-17, namun juga secara personal beberapa pemain mendapatkan perhatian sepak bola dunia.

Dua orang pemain yang mendapatkan penghargaan pada ajang ini adalah Hamidou Makalou yang berhasil mendapatkan Silver Ball Award dan juga sang kapten, Ibrahima Diarra yang berhasil mendapatkan Silver Boot dengan 5 gol yang dilesakan sepanjang ajang.

Bahkan ada satu nama pemain, yaitu, Sekou Kone yang bermain sebagai gelandang bertahan, termasuk ke dalam pemain yang dinilai berhasil memberikan impresi baik sepanjang turnamen versi ESPN.

Dilansir dari ESPN.com:

 “Salah satu permain yang berhasil memberikan dampak yang besar di tim Mali adalah Kone. Bukan hanya pemain dengan tingkat atletisitas yang baik dengan berhasil mengcover banyak area, pemain 17 tahun ini juga bermain dengan bola dengan sangat baik, seperti operannya, dribel dan juga intersepsinya”.

Apakah mereka akan bisa berhasil mengikuti jejak para seniornya? Seperti, Yves Bissouma pemain dari Tottenham Hotspurs, Gelandang penuh talenta yang kini berkarir di AS Monaco, Mohamed Camara, atau mungkin gelandang RB Liepzig, Amadou Haidara. Patut ditunggu kiprah para pemain muda ini di masa mendatang.