Cornelius Vanderbilt menjadi salah satu pengusaha yang paling kaya pada masanya. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras yang berhasil mendirikan perusahaan perkapalan dan jalur kereta api.
Dikutip dari Britannica, Vanderbilt lahir di Port Richmond, Staten Island, New York pada 27 Mei 1974. Di usianya yang baru menginjak 11 tahun, Vanderbilt memutuskan untuk berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya yang cukup dan memilih untuk bekerja di pelabuhan.
Memulai Bisnis Perkapalan
Lalu pada usia 16 tahun, pengusaha asal Amerika Serikat itu memberanikan diri untuk meminjam uang orang tuanya, untuk membeli kapal kecil yang difungsikan sebagai pengangkut penumpang dari Staten Island ke kota New York.
Saat bisnisnya mulai berkembang, Vanderbilt memutuskan untuk menjual semua kapalnya dan bekerja untuk Thomas Gibbons dari tahun 1818-1829. Disinilah Vanderbilt belajar banyak mengenai bisnis perkapalan.
Masuk ke Industri Jalur Kereta Api
Setelah hampir 10 tahun berjalan, Vanderbilt sudah menguasai wilayah laut Amerika Serikat hingga ke Nikaragua. Selama menjalani bisnis perkapalan, Vanderbilt mengunakan ‘bendera’ Accessory Transit Company.
Pengusaha yang dijuluki Commodore itu bukan pengusaha yang cepat berpuas diri. Pada tahun 1850, di tengah masa kejayaannya sebagai pebisnis perkapalan, ia memutuskan untuk menjual perusahaannya dan memilih masuk ke industri jalur kereta api.
Vanderbilt membeli saham perusahaan New York dan Harlem Road dengan jumlah yang banyak. Lagi-lagi, perusahaan yang ia dirikan menjadi sukses dan diestimasikan kekayaannya pada saat itu mencapai $100 juta atau setara dengan Rp1,5 triliun.
Generasi Penerus Vanderbilt
Pada tahun 1873, Vanderbilt memutuskan untuk pensiun dan mewariskan hampir seluruh hartanya kepada keluarga dan yayasan. Sebesar $90 juta ia wariskan kepada anak laki-lakinya, yaitu William Henry. Kemudian sebesar $1 juta ia sumbangkan untuk yayasan pendidikan di Nashville.
Cornelius Vanderbilt menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1877. Bisnisnya langsung diteruskan oleh William Henry.
Saat ini, keluarga Vanderbilt sudah memasuki generasi ke-6. Namun, tidak ada satupun nama dari keluarga Vanderbilt yang masih eksis di dunia usaha atau bahkan dalam daftar orang terkaya di dunia.
Hal itu menunjukkan bahwa kekayaan yang didapat dari hasil warisan tidak semua orang dapat mengelolanya dengan baik. Bahkan terdengar kabar, bahwa beberapa anggota keluarga Vanderbilt ada yang hidup sangat sederhana, karena tidak memiliki uang.