Sisi News

Sisi News – Tanpa kita sadari, kita memiliki gaya hidup yang membiasakan kita untuk mengeluarkan beberapa pengeluaran-pengeluaran kecil yang rutin dikeluarkan setiap hari. Contohnya  seperti jajan kopi, minuman bobba, dan jajanan lain yang tanpa terasa dikeluarkan namun ternyata setelah dihitung, bisa menjadi sebuah pengeluaran yang besar.

Hal tersebut disebut bocor halus dalam keuangan atau Latte Factor yang merupakan istilah untuk pengeluaran kecil yang sifatnya rutin, tapi sebenarnya tidak terlalu penting dan bisa ditiadakan. Dampaknya, pengeluaran menjadi lebih banyak dan tabungan semakin sedikit.

Dikutip dari Kerjamimpi, ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya Latte Factor dalam mengelola keuangan.

1. Membatasi Latte Factor maksimal 5% dari penghasilan bulanan

Pengeluaran bocor halus masih dalam batas toleransi kalau besarannya tidak lebih dari 5% penghasilan bulanan. Tapi kalau mencapai 10% lebih, bocor halus perlu dievaluasi kembali. 

2. Mencatat pengeluaran setiap hari

Tujuan dari mencatat pengeluaran dan pemasukan adalah untuk mengawasi setiap pengeluaran kita setiap hari. Sehingga kita lebih mudah mengontrol kondisi keuangan kita.

3. Membatasi pengeluaran yang dibelanjakan sehari-hari

Misalnya, menyediakan uang maksimal Rp 100.000 di dompet. Lalu kita harus berkomitmen untuk tidak menambah pengeluaran dalam satu hari, kecuali untuk kebutuhan mendesak. Sehingga berapapun uang yang kita keluarkan, pengeluaran tetap terkendali secara harian. 

4. Tanya ke diri sendiri sebelum membeli sesuatu