Sisi News

Nama Lo Kheng Hong menjadi fenomenal tatkala ia dinobatkan sebagai ‘Warren Buffett Indonesia’. Pria yang akrab disapa Pak Lo atau LKH tersebut merupakan investor individu perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Dikutip dari Syailendra Capital, salah satu investasi yang menghasilkan keuntungan besar LKH adalah saat membeli saham UNTR pasca krisis moneter tahun 1998.

Kala itu, mantan karyawan Bank tersebut berhasil membeli saham United Tractors di harga Rp250.

Walaupun sempat turun, akhirnya LKH berhasil menjual saham yang dimiliki Grup Astra tersebut di harga Rp15.000 pada tahun 2004.

Banyak informasi yang beredar bahwa Pak Lo memiliki kekayaan bersih yang nilainya mencapai Rp5 triliun.

Namun yang pasti, kekayaan LKH dari investasi saham memang benar adanya.

Hal itu tercermin dari portofolio saham yang ia miliki saat ini. Dilansir dari Keterbukaan Informasi BEI per 30 Juni 2023, Lo Kheng Hong memiliki saham PT. Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) sebanyak 180.000.001 lembar saham atau 5,17% kepemilikannya.

Jika mengikuti harga saat ini (05/07/2023), saham GJTL berada di level Rp1.185. Jika dikalkulasikan, nominal uang yang dimiliki LKH di saham GJTL mencapai Rp213,3 miliar.

Kemudian Pak Lo juga merupakan pemegang saham PT. Intiland Tbk. (DILD) sebanyak 686.416.700 lembar saham atau 6,62% kepemilikan.

Harga saham DILD pada hari Rabu (05/07/2023) berada di level Rp266. Jika dihitung berdasarkan harga tersebut, nominal uang yang dimiliki LKH mencapai Rp182,58 miliar.

Yang terakhir, LKH memiliki saham di perusahaan milik konglomerat Hary Tanoe, yaitu PT. Global Mediacom Tbk. (BMTR). Lo Kheng Hong memiliki 1.067.633.500 lembar saham atau sebesar 6,44% kepemilikan.

Jika mengacu pada harga saham hari Rabu (05/07/2023), saham BMTR berada di level Rp322.

Dengan hal itu, LKH memiliki nominal uang dari saham BMTR yang mencapai Rp343,77 miliar.

Jika di total saham-saham yang dimiliki Warren Buffett Indonesia tersebut mencapai Rp738 miliar.

Belum ditambah dari dividen yang ia terima dan capital gain masing-masing saham yang bisa mencapai triliunan rupiah.

Selain itu, Lo Kheng Hong memiliki filosofi investasi saham yang sering ia bagikan, yaitu “Beli Mercy Harga Bajaj, Jangan Beli Avanza Harga Mercy”.