Sisi News

Pertumbuhan gigi anak merupakan salah satu momen yang paling dinanti setiap orang tua. Karena dengan tumbuh gigi, menjadi indikator perkembangan dan pertumbuhan anak dalam fase yang baik.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), secara umum anak akan mengalami tiga fase pertumbuhan gigi. Fase pertama adalah gigi sulung, yang dimulai sekitar usia 8-14 bulan. Fase kedua adalah gigi sulung-tetap yang dimulai sekitar usia 5-6 tahun.

Fase yang terakhir biasanya terjadi saat ada gigi tetap yang tumbuh di rongga mulut. Biasanya fase gigi tetap berakhir ketika semua gigi sulung telah tanggal yang terjadi sekitar usia 12 tahun.

Para orang tua biasanya mulai khawatir saat setelah memasuki usia satu tahun, gigi anak belum muncul. Padahal banyak kondisi di mana gigi anak baru tumbuh di atas usia 1,5 tahun, dikutip dari Woodhill Dental Specialties.

Untuk itu, jika anak sudah memasuki usia pertumbuhan gigi, yaitu usia 8 bulan, sebaiknya orang tua memperhatikan hal-hal berikut:

Genetik

Biasanya, pertumbuhan gigi anak akan mengikuti pertumbuhan gigi orang tuanya semasa kecil. Jika semasa kecil salah satu orang tuanya mengalami perlambatan tumbuh gigi, kemungkinan besar akan menurun kepada anak.

Lahir Prematur

Bayi yang lahir sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir), biasanya akan mengalami pertumbuhan perlambatan gigi. Hal ini sangat wajar dan normal.

Orang tua bisa membantu menstimulasi anak dengan memberikan rangsangan seperti teether untuk membantu pertumbuhan giginya.

Defisiensi Vitamin

Jika kedua kondisi di atas tidak terjadi pada anak namun pertumbuhan gigi tetap terlambat, orang tua perlu memperhatikan asupan vitamin anak. Salah satu vitamin yang paling cepat untuk membantu proses pertumbuhan gigi adalah kalsium.

Orang tua harus memberikan vitamin atau asupan makanan kepada anak yang memiliki kandungan kalsium tinggi. Atau jika anak masih mendapatkan ASI, ibu menyusui bisa mengonsumsi vitamin kalsium sesuai anjuran dokter.