Sisi News

Ekonomi syariah makin diminati sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal itu dikarenakan, pada praktiknya sistem ekonomi syariah tidak dibuat hanya untuk masyarakat yang beragama Islam.

Data BPS tahun 2023 menyebutkan bahwa penduduk Indonesia sudah mencapai angka 278 juta jiwa. Di mana hal itu menjadi Indonesia selalu menjadi target pasar yang ‘seksi’.

Sistem ekonomi syariah berasal dari ajaran agama Islam, artinya skema atau sistem jual belinya berdasarkan syariat Islam. Tren minat dan kenaikan sistem yang disebut-disebut akan menopang berbagai macam sektor di Indonesia itu, tercermin dari segi makro ekonomi.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Bagi-Bagi Tips Cari Saham yang Menguntungkan

Hal itu dibuktikan dengan adanya merger yang dilakukan tiga bank syariah terbesar di Indonesia. Pada tanggal 27 Januari 2021, OJK mengeluarkan izin merger untuk tiga bank syariah, diantaranya Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri serta Bank BNI Syariah, dikutip dari Bank Syariah Indonesia.

Ketiganya digabung menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal dengan BSI. Saat ini, total aset dari Bank BSI sudah hampir mencapai Rp300 triliun.

Dengan adanya sistem ekonomi syariah, masyarakat lapis bawah dapat ‘tersentuh’. Karena prinsipnya, ekonomi syariah mengedepankan bagi hasil.

Sebagai contoh, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) yang berhasil mengedepankan prinsip syariah dengan baik. Produk yang menjadi andalan bank yang dimiliki BTPN tersebut ialah pembiayaan modal kerja untuk UMKM terutama yang dimiliki perempuan.

Hal itu tercermin dari pendapatan BTPS bulan Juni 2023 yang mencapai Rp2,8 triliun. Selain BTPS, masih banyak bank dan perusahaan lain yang mengembangkan sistem syariah.

Sebut saja seperti Bank Muamalat, Syafiq, Pegadaian Syariah dan nama-nama lainnya.