Sisi News

Sisi News – Jenis makanan yang dikonsumsi anak-anak tentu sedikit berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Apalagi anak-anak yang baru memasuki waktu MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Waktu MPASI menjadi momen tersendiri bagi seorang anak untuk mengenal beragam jenis makanan. Selain untuk mengenal makanan, orang tua juga dapat mempelajari hal lain saat MPASI, mulai dari makanan kesukaan anak hingga soal alergi.

Tidak semua anak di waktu MPASI bisa langsung suka terhadap makanan. Ada yang harus membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Selain itu, permasalahan anak saat MPASI adalah banyak anak yang sulit mengunyah. Hal itu disebabkan kurangnya stimulasi anak pada bagian oromotor.

Salah satu cara efektif yang disukai orang tua terutama kaum ibu dalam melatih oromotor anak adalah dengan memberikan makanan yang crunchy seperti kerupuk.

Lalu pertanyaannya, kapan usia anak boleh diberikan kerupuk?

Mengutip dari Solid Food, saat memasuki waktu MPASI atau sekitar usia 6 bulan, anak sangat dianjurkan untuk diberikan kerupuk. Tetapi yang menjadi catatan adalah kerupuk tersebut haruslah mengandung gizi yang tinggi dan tekstur yang mudah hancur.

Hal itu dikarenakan anak usia sekitar 6/7 bulan belum memiliki gigi dan sangat membutuhkan gizi yang tinggi. Biasanya banyak produsen makanan bayi yang memproduksi healthy crackers. 

Di saat anak sudah memasuki usia 1 tahun, ibu bisa memberikan kerupuk seperti orang dewasa. Dengan catatan kerupuk tersebut harus digoreng sendiri (sangat dianjurkan) atau digoreng menggunakan minyak khusus anak-anak seperti virgin oil dan coconut oil.