Sisi News

Sisi News – Pemilihan umum 2024 (pemilu) hanya menyisakan waktu sekitar 65 hari lagi. Para pasangan Capres-Cawapres serta Caleg sedang berlomba-lomba untuk ‘memikat’ hati rakyat Indonesia.

Sebagai informasi, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan berbarengan dengan pemilihan anggota legislatif, mulai dari DPR, DPD hingga DPRD.

Yang menarik, setiap menjelang pemilu 2024, banyak nama baru maupun lama yang bermunculan saling ‘bertanding’, khususnya calon anggota legislatif.

Tidak seperti Presiden dan Wakil Presiden yang hanya boleh berkuasa maksimal dua periode. Anggota legislatif boleh mencalonkan diri secara terus menerus tanpa ada maksimal jabatan periode tertentu.

Sehingga banyak nama lama dari anggota legislatif yang mencalonkan kembali. Sebut saja nama seperti Masinton Pasaribu (PDIP), Nurul Arifin (Golkar), Dede Yusuf (Demokrat), Eko Patrio (PAN), mereka merupakan nama lama di Parlemen Senayan.

Dapil Jabar 1

Berbicara mengenai calon anggota legislatif, tidak terlepas dari latar belakang masing-masing calon. Mulai dari pengusaha, politisi, pengacara, diplomat, purnawirawan, artis, atlet hingga ibu rumah tangga.

Semua profesi dapat mengajukan diri menjadi calon anggota legislatif, asalkan memiliki kemampuan dalam bidang tertentu.

Dalam pemilu 2024 kali ini, Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat 1 menjadi sorotan publik. Hal itu dikarenakan banyak nama yang bersaing ketat untuk menduduki kursi DPR.

Tidak hanya itu, ‘perang modal’ juga menjadi kekuatan dalam meraih suara masyarakat disana. Nurul Arifin menjadi calon incumbent yang sudah dua periode menjabat dari Dapil Jabar 1, ia kembali mencalonkan diri.

Selain Nurul Arifin, ada nama Sodik Mudjahid asal Partai Gerindra yang kembali mencalonkan diri. Nurul dan Sodik dipastikan akan mengalami hambatan untuk kembali meraih suara di Dapil Jabar 1.

Hal itu dikarenakan calon-calon baru yang memiliki ‘nama’ dan ‘modal’ siap merebut hati masyarakat Jabar 1. Sebut saja ada nama seperti Giring Ganesha (PSI), Melly Goeslaw (Gerindra), Rasyid Rajasa (PAN), Giring Ganesha (PSI), Farhat Abbas (PKN), Faisal Haris (PAN) hingga Djoni Toat Muljadi dan Clarissa Tanoesoedibjo (Perindo).