Sisi News

Sisi News – Terdapat sebuah mitos menyebutkan bahwa timbulnya garis putih pada kuku konon katanya ada seseorang kangen kepada kamu. Namun, mitos itu terbukti kebenaranya, munculnya garis putih bahkan menandakan gejala penyakit tertentu.

Pernahkah kamu melihat garis putih di kuku kamu?

Kondisi munculnya garis putih pada kuku tangan maupun kaki dapat dijelaskan secara ilmiah. Fenomena ini disebut juga sebagai Leukonikia, yaitu kondisi dimaka muncul bintik atau garis putih yang ada pada kuku kaki maupun tangan.

Mengutip Medical News Today, leukonikia memiliki tiga jenis yaitu belang-belang yang ditandai dengan muncuknya bintik putih kecil. Lalu, longitudinal yang ditandai dengan munculnya garis putih seperti pita di bawah kuku. Terakhir adalah transversal yaitu muncul lebih dari satu garis putih horizontal yang melintas pada kuku. Biasanya leukonikia ini disebabkan oleh cidera tetapi ada juga yang diakibatkan oleh faktor lain.

Penyebab Garis Putih Pada Kuku

Ada beberapa penyebab timbulnya leukonikia pada kuku. Pertama ialah trauma, terkadang secara tidak sadar kamu suka menggigit kuku atau menggunakan alas kaki yang kekecilan. Secara tidak sadar, hal tersebut menyebabkan luka dan bercak yang akan tumbuh bersamaan dengan kuku. Oleh karena itu, muncul lah garis putih pada bagian kuku kamu.

Baca juga: Kuku Cantengan? Inilah Fakta dan Cara Mengobatinya

Kondisi medis juga dapat menyebabkan munculnya garis putih. Ada beberapa kondisi medis seperti anemia, penyakit ginjal, diabetes, dan masih banyak lagi yang dapat menyebabkan garis pada kuku. Selain itu, jamur atau infeksi di sekitar kuku turut menyebabkan timbulnya garis putih.

Cara Mencegah

Untuk mencegah munculnya leukonikia, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut ini beberapa cara tersebut dikutip dari Halodoc. Yuk simak lebih lanjut!

  • Hindari memotong kuku terlalu pendek
  • Kurangi penggunaan kutek atau manicure dan pedicure secara berlebihan
  • Jaga kuku untuk tetap kering dan bersih
  • Gunakan pelembab pada kuku atau sekitarnya

Beberapa hal tersebut bisa kamu lalukan untuk mencegah leukonikia. Namun apabila tidak kunjung sembuh juga atau terdapat gejala lain, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli.