Sisi News

Sisi News – Warga Negara Tiongkok seringkali diasumsikan sebagai wisatawan asing yang paling banyak datang ke Indonesia. Hal itu dikarenakan adanya hubungan dagang yang kuat dan proyek-proyek strategis yang dikerjakan bersama.

Sebut saja proyek strategis seperti kereta cepat, smelter nikel hingga pembangunan waduk. Belum lagi ditambah banyak perusahaan-perusahaan Tiongkok, baik yang startup maupun besar, semuanya memiliki kantor cabang di Indonesia.

Namun, fakta mengatakan sebaliknya, Tiongkok bukanlah negara yang menyumbang wisatawan asing terbanyak ke Indonesia. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Juli 2023 menyebutkan bahwa negara tetangga Malaysia yang menyumbang kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Dari data yang ada disebutkan bahwa Negeri Jiran ‘mengirimkan’ wisatawan asing sebanyak 156.716 orang. Di urutan kedua ditempati Australia sebagai wisatawan mancanegara terbanyak dengan jumlah 143.063 orang.

Indonesia memang sedang ‘menggaungkan’ destinasi wisata pasca pandemi Covid-19. Sebagai informasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memiliki program terkait destinasi wisata untuk menarik wisatawan mancanegara.

Program tersebut diantaranya membuat 5 Destinasi Super Prioritas, 10 Destinasi Prioritas dan puluhan ribu Desa Wisata. Di mana program tersebut bertujuan untuk melakukan sejumlah rebranding  dan mempromosikan kelebihan dari masing-masing destinasi wisata yang ada.

Sehingga, masing-masing wilayah Indonesia dapat dikunjungi oleh wisatawan asing. Karena selama ini, pusat kunjungan hanya berada di Provinsi Bali dan DKI Jakarta saja.

Terbukti, program tersebut mulai dari bulan April 2023 hingga Juli 2023 mampu mendatangkan lebih dari 5 juta wisatawan asing bila diakumulasikan. Dan berpotensi memberikan sumbangan pendapatan negara lebih dari Rp100 triliun, sebagaimana dikutip dari Kemenparekraf.