Sisi News

Sisi News – Changpeng Zhao (CZ) atau yang dikenal dengan jabatannya sebagai CEO Binance, terbukti melakukan tindak perdata pencucian uang. CZ mengaku bersalah dan siap membayar denda sebesar $4 miliar.

Binance merupakan pasar mata uang kripto terbesar di dunia. Selain itu, Binance menjadi perusahaan yang membayar denda terbesar dalam sejarah lembaga keuangan di Amerika Serikat.

Tindak perdata pencucian uang tersebut mengakibatkan Changpeng Zhao harus mundur dari jabatannya sebagai CEO Binance.

Nasib Uang Kripto

Pasca pengumuman Binance dan Changpeng Zhao dinyatakan bersalah pada hari Selasa (21/11/2023), seluruh mata uang kripto kompak turun. Bahkan harga Bitcoin sempat menyentuh level Rp550 juta per unit.

Namun, harga kripto mulai membaik, terlihat harga Bitcoin pun sudah kembali ke level Rp580 juta. Kondisi Binance sebenarnya hanya soal siklus regulasi suatu lembaga keuangan terutama yang berhubungan dengan kripto.

Di mana hal ini pernah terjadi di dalam pasar keuangan lain, seperti saham dan obligasi. Kedepan, mata uang kripto akan menjadi instrumen investasi alternatif bagi investor.

Keunikan blockchain dan web 3.0 dalam dunia kripto menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak investor. Transparansi dan kecepatan transfer data keuangan menjadi mata uang kripto banyak diminati pelaku pasar.

Bahkan, salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia Blackrock, sudah menggelontorkan miliaran dolar untuk berinvestasi di dunia kripto. Blackrock menjadi institusi keuangan yang konsisten dengan pilihannya untuk masuk dalam mata uang kripto terutama Bitcoin.