Sisi News

Sisi News – Pada perdagangan hari Sabtu (02/12/2023), harga Bitcoin mulai kembali merangkak naik. Sebelumnya, harga Bitcoin sempat terkoreksi akibat kasus yang menimpa Binance.

Perlahan, harga Bitcoin mulai meninggalkan level Rp590 juta menuju Rp650 juta. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi investor Bitcoin khususnya yang sempat membeli Bitcoin di bawah Rp100 juta.

Diketahui, saat pandemi Covid-19 menyerang berbagai belahan dunia. Harga Bitcoin sempat ambruk menuju level Rp50 juta per unit.

Namun, berkat kepercayaan investor soal penggunaan mata uang Bitcoin, harga mata uang kripto termahal tersebut makin hari semakin mahal.

Salah satu indikator yang membuat harga Bitcoin terus diproyeksi meroket adalah soal halving. Di mana para investor dan analisis, memperkirakan Bitcoin akan halving pada bulan April 2024.

Halving merupakan hadiah atau reward yang didapatkan penambang Bitcoin menjadi setengah. Hal itu bertujuan untuk menjaga kelangkaan Bitcoin.

Saat ini, jumlah Bitcoin yang beredar di pasar sudah mencapai 19.561.268. Jumlah tersebut sudah mencapai 93,149% dari jumlah Bitcoin keseluruhan.

Artinya sekitar 1 jutaan Bitcoin lagi yang bisa ditambang oleh penambang. Jika jumlah Bitcoin yang beredar sudah mencapai 100%, maka tidak akan ada lagi mata uang Bitcoin baru.

Hal itu makin membuat harga Bitcoin terus merangkak naik. Saat ini, harga Bitcoin sudah mengalahkan harga saham bank-bank terbesar di dunia.