Sisi News

Pada perdagangan hari Jumat (14/07/2023) Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat sebesar 0,87% atau berada di level 6.869, sebagaimana dikutip dari Investing.

Penguatan IHSG ditopang oleh sejumlah hal, mulai dari prediksi neraca perdagangan Indonesia surplus pada bulan Juni 2023, penurunan inflasi dari bulan Juni 2023, hingga nilai rupiah terhadap mata uang USD yang masih stabil.

Baca Juga: Begini Cara Arief Muhammad Memperbesar Bisnis

Dilansir dari Stockbit, selama sepekan Indeks Hasil Saham Gabungan berhasil menguat sebesar 2,28%. Diprediksi penguatan tersebut akan berlanjut hingga akhir tahun 2024.

Menurut Analis Teknikal BCA Sekuritas Achmad Yaki Yamani, penguatan IHSG bisa berlanjut di semester II 2023.

“Dari segi teknikal sendiri sebenarnya kalo dari weekly nya masih ada potensi buat IHSG di akhir tahun menembus level di 6.951 – 6.992,” kata Yaki.

“Kalo IHSG di bulan September 2023 bisa bertahan di 6.800, akan menarik bisa kembali di atas level 7.000an,” ujar Yaki dalam wawancara dengan IDX Channel,” tambahnya.

Di lain kesempatan, Mino selaku Analis Indo Premier Sekuritas menyebutkan ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi penguatan Indeks Hasil Saham Gabungan.

Penguatan tersebut seperti pengesahan RUU Kesehatan hingga data inflasi Amerika Serikat yang menunjukkan tren penurunan.

Tentu hal itu menunjukkan prospek dari IHSG menuju tahun pemilu akan sangat menarik dan cerah bagi investor. Tinggal bagaimana memilih saham-saham yang berpotensi menguat di tengah tahun politik.