Sisi News

Sisi News – Penurunan berat badan yang drastis sering kali menjadi perhatian utama baik bagi individu itu sendiri maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Banyak yang menganggap bahwa turun berat badan yang signifikan sebagai indikator adanya penyakit dalam.

Namun, apakah benar penurunan berat badan yang drastis selalu menunjukkan adanya penyakit serius? Berikut ini akan membahas fakta-fakta terkait penurunan berat badan yang signifikan dan kemungkinan penyebabnya.

Apa Itu Penurunan Berat Badan Drastis?

Penurunan berat badan drastis merujuk pada penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Secara umum, penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan tubuh dalam waktu kurang dari 6 bulan bisa dianggap drastis. Penurunan berat badan semacam ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat fisiologis maupun patologis.

Penyebab Medis dari Penurunan Berat Badan Drastis

Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis. Berikut adalah beberapa penyakit yang sering dikaitkan dengan penurunan berat badan signifikan.

a. Kanker

Kanker, terutama pada stadium lanjut, seringkali menyebabkan penurunan berat badan yang drastis. Proses kanker dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mengganggu nafsu makan, yang mengakibatkan penurunan berat badan.

Menurut American Cancer Society, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan disertai gejala lain seperti kelelahan atau nyeri bisa jadi tanda adanya kanker.

b. Penyakit Tiroid

Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Hipertiroidisme menyebabkan tubuh memproduksi hormon tiroid dalam jumlah berlebih, yang mempercepat metabolisme dan dapat menyebabkan penurunan berat badan drastis meski nafsu makan tetap tinggi.

c. Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Penurunan berat badan yang drastis dapat terjadi jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Sebagai tambahan, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi ketika tidak dapat memanfaatkan glukosa secara efektif.

d. Penyakit Gastrointestinal

Penyakit gastrointestinal seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau tukak lambung dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. Gangguan pada sistem pencernaan dapat mengakibatkan malabsorpsi nutrisi dan nyeri yang mengganggu asupan makanan.

Faktor Non-Medis yang Dapat Mempengaruhi Penurunan Berat Badan

Selain kondisi medis, penurunan berat badan drastis juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor non-medis.

a. Stres dan Gangguan Psikologis

Stres, kecemasan, dan depresi dapat mempengaruhi nafsu makan dan pola makan seseorang. Dalam beberapa kasus, gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang drastis.

b. Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup, seperti diet ketat atau program olahraga intensif, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Meskipun ini mungkin tidak selalu disertai dengan kondisi medis, penting untuk memastikan bahwa perubahan gaya hidup dilakukan secara sehat dan tidak ekstrem.

4. Pentingnya Konsultasi Medis

Jika mengalami penurunan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas, sangat penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis.

Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan mungkin serangkaian tes diagnostik untuk menentukan penyebabnya. Menyadari dan menangani penyebab mendasar dengan cepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.

Berat badan turun drastis dapat menjadi indikator adanya penyakit serius, tetapi tidak selalu demikian. Penyebabnya bisa sangat bervariasi, mulai dari kondisi medis yang serius hingga faktor non-medis seperti stres atau perubahan gaya hidup.

Mengetahui penyebab yang mendasarinya adalah langkah pertama untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami penurunan berat badan yang signifikan tanpa penjelasan yang jelas, segeralah mencari bantuan medis.